Liga 3 2020
Alasan Manajer Madura FC Gaet Asisten Pelatih Lokal Asal Sumenep Juhari untuk Arungi Liga 3 2020
Peresmian pemain dan tim pelatih Madura FC tergolong mengejutkan karena kompetisi tanah air sedang ditunda akibat virus Corona (Covid-19).
Penulis: Khairul Amin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Kontestan Liga 3 2020 asal Kabupaten Sumenep, Madura FC, meresmikan 16 pemain juga tim pelatih di Sumenep pada Rabu (1/4/2020).
Peresmian pemain juga tim pelatih ini tergolong mengejutkan di saat kompetisi tanah air sedang ditunda akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Jajaran pelatih sendiri dihuni lima orang, pelatih kepala Ismayana Arsyad, asisten pelatih Supriyanto, M Fakhruddin, Juhari, serta pelatih kiper Dedi Siswanto.
• Beda dengan Tiga Pemain Asing Persebaya Lain, Aryn Williams Pilih Pulang ke Negaranya Australia
• Manajemen Tambah Libur Panjang, Pemain Persela Lamongan Dibebaskan dari Tugas Latihan Online
Dari lima jajaran pelatih yang ada, seperti disampaikan Manajer Madura FC, Slamet Hidayat, pihaknya sengaja merekrut asisten pelatih lokal asal Sumenep, Juhari.
Sebab, sebagai tim yang ada di Sumenep, pihaknya juga ingin menjadi wadah ikut mengembangkan potensi lokal.
"Kami ada di Sumenep dan berproses di Sumenep, kami mengakuisisi klub untuk dibawa ke Sumenep, semangatnya ingin mengharumkan nama Sumenep pada khususnya, dan Madura pada umumnya, karena Sumenep bagian dari Madura," terang Slamet Hidayat pada TribunJatim.com, Rabu (1/4/2020).
"Makanya manajemen meminta kami, pengurus harian sebisa mungkin untuk memaksimalkan potensi lokal," tambahnya.
• Virus Corona Mewabah di Indonesia, Omzet Penjualan Arema FC Store Turun Drastis
• Manajemen Tunjuk Anwar Basalamah sebagai Media Officer Persik Kediri Gantikan Canda Adi Surya
Ia mengaku bersyukur pelatih berkenan dilibatkan.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Juhari menyampaikan alasan dirinya menerima pinangan Madura FC.
Musim ini, Madura FC yang musim lalu terdegrasi ke Liga 3 menargetkan bisa kembali naik kasta ke Liga 2.
Target tinggi dan tantangan ini dinilai Juhari menjadi pengalaman dan bekal berarti dirinya nanti untuk memajukan sepak bola Kabupaten Sumenep.
"Paling tidak ada orang Sumenep yang berkecimpung di sepak bola level nasional. Dimana saja, termasuk Madura United, itu harus ada orang lokalnya," terang Juhari pada TribunJatim.com.
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Kiper Madura United Pilih Habiskan Masa Libur di Bangkalan
• Gelandang Persebaya Surabaya Aryn Williams Pilih Berlatih di Australia hingga Suasana Membaik
Selain itu, jelas Juhari, faktor kedekatan dengan pelatih kepala saat ini juga menjadi salah satu pertimbangan.
"Tapi paling tidak pelatih lokal dibutuhkan mungkin karena dirasa paham dan tahu betul karakter serta atmosfer sepak bola di Sumenep," ucapnya.