Virus Corona di Jawa Timur
Butuh Lebih dari Rp 1 Triliun untuk Penanganan Covid-19, Pemprov Jatim Baru Siap Rp 364 Miliar
Pemprov Jatim menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur mulai menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi akibat adanya wabah virus Corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan, Pemprov Jawa Timur menyiapkan setidaknya dua mekanisme stimulus yang akan disuntikkan ke masyarakat yang terdampak secara sosial ekonomi.
Yang pertama yaitu dengan cash for work (padat karya tunai) sedangkan mekanisme kedua adalah social safety net.
• Hasil Rapid Test Covid-19 Terhadap 2.020 Orang di Jawa Timur: 49 Positif, 8 Diantaranya Tenaga Medis
• Pemkot Terapkan PSBB, Warga Luar Surabaya Tanpa Kepentingan Diminta Tak Masuk Kota Pahlawan
"Setelah melihat dari proses penyebarannya, paling tidak untuk tiga bulan ke depan untuk sosial sefty net-nya saja angkanya tembus T (triliun rupiah)," ujar Khofifah Indar Parawansa, Kamis (2/4/2020).
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, untuk dana sendiri yang sudah siap baru Rp 264 miliar.
Namun setelah menggelar pertemuan dengan pimpinan dewan Jatim, DPRD Jatim akan melakukan efisiensi sebesar Rp100 miliar sehingga dana yang sudah siap lebih kurang Rp 364 miliar.
Sementara itu, Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Emil Dardak, yang juga menjabat sebagai Wagub Jatim mengatakan, Dinas Sosial Jawa Timur telah selesai melakukan pencocokan data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Jawa Timur dengan pemerintah pusat.
Nantinya Dinsos akan melihat masyarakat yang tidak tercover BPNT akan dimasukkan ke dalam penerima social safety net.
• Puluhan Hotel di Jatim Tutup Serentak per April Ini Dampak Covid-19, 50 Persen Karyawan Dirumahkan
• Gubernur Khofifah Ceritakan Kronologi Meninggalnya Masykur Hasyim, Tak Kunjung Bangun Jelang Subuh
"Dengan pendataan ini kita bisa menentukan by name by address data-data untuk menyalurkan social safety net," ucap Emil Dardak.
Nantinya, sasaran utama dari social safety net adalah masyarakat yang terdampak dari sektor nonagro atau perkotaan dimana produksi bisa benar-benar berhenti akibat adanya wabah Covid-19 ini.
"Angka ini sudah fix dan saat sudah selesai dikalkulasi akan difinalkan untuk soscial safety net," lanjutnya.
Sementara itu, untuk cash for work, Pemprov Jatim sudah menganggarkan untuk 10 ribu masyakarat yang terdampak sosial ekonomi.
• Jatim Butuh 3.200 APD Tiap Hari untuk Tangani Corona, Gubernur Khofifah Cari Solusi ke Probolinggo
• Jatim Darurat Virus Corona, BI Perkirakan Ekonomi Jawa Timur Jangka Pendek Masih Tetap Terjaga
Namun angka tersebut akan ditingkatkan untuk membantu penanganan Covid-19 seperti penyemprotan disinfektan.
"Ini juga berpotensi disinergikan dengan lainnya seperti pada hal pelayanan publik, utamanya yang bisa dipadatkaryakan," kata mantan bupati Trenggalek ini.
Editor: Dwi Prastika