Berita Viral
Tragedi Keluarga Ngamuk Ingin Makamkan Sendiri Pasien Covid-19, Pintu UGD Diterobos, Videonya Viral
Video keluarga mengamuk ingin makamkan pasien Covid-19 viral di media sosial. Saling dorong dengan personel TNI-Polri pun terjadi.
TRIBUNJATIM.COM - Video keluarga mengamuk ingin makamkan pasien Covid-19 viral di media sosial.
Dalam video viral itu terekam beberapa orang yang mengamuk di depan sebuah rumah sakit di Makassar.
Rumah sakit tersebut terletak di Jalan Somba Opu, Kecamatan Ujung Pandang.
• VIRAL Bayi Kembar Diberi Nama Covid dan Corona, Sang Ibu Beberkan Kisah di Baliknya: Saya Diberkati
Keluarga meminta jenazah berstatus PDP Covid-19 untuk dimandikan dan dimakamkan sendiri.
Insiden ini pun membuat petugas gabungan TNI dan Polri bereaksi.
Mereka langsung berjaga di depan pintu rumah sakit.
• Penampilan Krisdayanti & Anak Karaoke di Rumah Bak Istana Terekspos, Putra Sambungnya Ikut Nimbrung
Akibanya, usaha keluarga ingin makamkan pasien Corona itu pun gagal.
Bahkan, saling dorong pun terjadi.
Sebagian keluarga pasien tersebut nekat menerobos lewat pintu masuk ruang UGD rumah sakit.

• Tragedi Pasien Corona Hendak Kabur dari Isolasi, Gigit-Cakar Perawat hingga Cedera, Polisi Bertindak
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, memang ada keluarga pasien yang masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona yang mengamuk dan nekat mengambil jenazah keluarganya.
Namun, aparat gabungan TNI-Polri menggagalkan hal tersebut dan amukan warga berhasil diredam.
• Kumpulan 30 Poster Edukasi Covid-19 atau Virus Corona, Bisa Dibagikan Lewat WhatsApp atau Facebook
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita, Sabtu (4/4/2020).
Pasien, kata Yudhiawan, sudah dikebumikan di pekuburan umum untuk pasien Covid-19 di Kelurahan Macanda, Kabupaten Gowa.
"Itu tidak ada masalah. Sudah diamankan oleh Polda dan kami back up. Kini, sudah aman dan sudah dibawa dan dimakamkan di Gowa," kata Yudhiawan, melalui telepon, Sabtu sore.

Sementara itu, Pejabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, pasien yang meninggal dunia tersebut merupakan warga Jalan Rajawali, Kecamatan Ujungpandang, Makassar.
Dia mengatakan, keluarga sudah menerima kematian pasien PDP Covid-19 setelah rumahnya didatangi oleh pemerintah setempat serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
"Setelah kami konfirmasi ke keluarganya, ternyata di pihak keluarganya sudah paham dan tidak ada masalah. Memang tadi itu ada pemahaman yang kurang," kata Iqbal.
• Nasib Pilu Istri Serumah dengan Mayat Suami Positif Corona, Kuburan Penuh, Momen Istri Nangis Viral
Iqbal mengatakan, karena hasil laboratorium uji swab pasien belum keluar, maka pihak rumah sakit harus memakamkannya sesuai protap pemakaman pasien Covid-19 untuk antisipasi.
"Persepsi pemerintah dan tenaga kesehatan kalau belum ada hasilnya berarti itu dianggap covid, sedangkan persepsi masyarakat kalau belum ada hasil covid maka itu dianggap negatif. Itu saja perbedaannya," kata Iqbal.
Terkait dengan masih lambatnya hasil laboratorium pemeriksaan swab yang keluar di Makassar, Iqbal pun meminta kepada pemerintah pusat untuk memperbanyak laboran yang ada di laboratorium BBLK Kementerian Kesehatan.
• Efek Samping Obat Klorokuin untuk Corona Dirasakan Andrea Dian, Sampai Jantung: Akhirnya Dihentikan
Menurut Iqbal, hal ini diperlukan agar keluarga korban tidak cemas dan menimbulkan rasa was-was seperti kejadian yang terjadi di rumah sakit tersebut.
"Kami minta di pemerintah pusat memperbanyak tenaga-tenaga laboran yang ada di Makassar supaya semua hasil-hasil swab, hasil laboratorium, supaya bisa keluar hasilnya lebih cepat kalau bisa dalam sehari saja sudah ada," harap Iqbal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Keluarga Pasien PDP Covid-19 di Makassar Ngamuk karena Ingin Kebumikan Sendiri Almarhum