Virus Corona di Jawa Timur
Antisipasi Gubernur Khofifah Jika Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19: Siap Tanah Khusus
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menanggapi adanya beberapa warga yang takut jika ada jenazah pasien positif Covid-19 dimakamkan di TPU warga.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menanggapi adanya beberapa warga yang takut jika ada jenazah pasien positif Covid-19 dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar tempat tinggal para warga.
Untuk itu pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan sebidang tanah khusus untuk pemulasaraan atau pemakaman jenazah korban Covid-19 di Jawa Timur.
Khofifah menyampaikan beberapa kepala daerah di Jawa Timur juga telah melakukan hal serupa untuk mengantisipasi jika ada jenazah yang ditolak oleh warga sekitar.
• Belum Ada Daerah di Jatim Ajukan PSBB, Khofifah Sebut Harus Penuhi 3 Syarat agar PSBB Diterapkan
• Antisipasi Khofifah Soal Kedatangan Ratusan PMI ke Jatim, Ditampung di Puspenerbal Hingga Rapid Test
• Dari 16.600 Rapid Test yang Dibagikan, Baru 6.623 Yang Digunakan, Khofifah Minta Dipercepat
"Walikota Probolinggo, Bupati Madiun, Bupati Sidoarjo juga mengatakan telah menyiapkan tempat pemulasaraan," ucap Khofifah, Senin (6/4/2020).
Menurut Mantan Menteri Sosial ini, para kepala daerah tidak hanya menyediakan tempat pemulasaraan tapi juga dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat secara komprehensif agar masyarakat tidak perlu terlalu takut jika ada jenazah Covid-19 yang dimakamkan di daerahnya.
"Yang memiliki kompetensi untuk menjelaskan adalah pakar medik dan tokoh agama. Sama-sama pengaruhnya dan penjelasannya akan memberikan pemahaman yang lebih dalam," lanjutnya.
Khofifah sendiri sudah berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk antisipasi pemulasaraan jenazah Covid-19 ini.
"PMI punya kantung jenazah yang sudah standar, dan juga biasa melakukan penanganan-penangan terutama saat terjadi bencana alam," ujar Khofifah.
Untuk itu, Ketua Gugus Tracing Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso telah memberikan training kepada tim PMI untuk masuk ke dalam tim pemulasaraan jenazah Covid-19.
"Ada empat ambulan di depan (Gedung Negara Grahadi) memang di stand by kan kalau ada pasien yang membutuhkan penjemputan untuk mendapatkan layanan medik dan untuk mengantarkan jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 secara positif," kata Khofifah.
Hal ini diperlukan mengingat di beberapa kasus ada rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 tapi tidak memperkenankan ambulan-nya digunakan untuk mengantar jenazah positif Covid-19.
Penulis : Sofyan Arif Candra Sakti
Editor : Sudarma Adi