VIRAL Isi Media Asing Sorot Tajam Kebijakan Pemerintah Indonesia Tangani Corona: 'Akhirnya Dipaksa'
Ada sebuah artikel di media sosial yang beberapa hari belakangan dibicarakan, media asing tersebut mengkritik Pemerintah Indonesia soal Covid-19.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM – Ada sebuah artikel di media sosial yang beberapa hari belakangan Viral dibicarakan oleh netizen.
Sebuah media asing memberitakan soal kebijakan Pemerintah Indonesia soal wabah Corona alias Covid-19.
Situs media online tersebut adalah media Bloomberg.com.
Media satu ini membuat artikel yang mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia lamban dalam bertindak.
Hal ini dikarenakan Presiden Jokowi, demikian laporan Bloomberg.com, telah menolak seruan untuk mengunci kota dan daerah ( lockdown ) untuk melawan virus.
• Kisah Penggerebakan Rumah Koruptor, Pintu Rahasia Dibuka Polisi: Gunung Emas & Rp 525 T Berserakan
• Malam Nisfu Syaban Jatuh Hari ini Rabu 8 April, Inilah Niat Puasa, Doa, Amalan & Fadhilah Keutamaan
• Beda Jawaban Kaesang dan Gibran saat Jan Ethes Dibanding-bandingkan, Nama Selvi Ananda Ikut Disebut

Langkah keras seperti itu, Bloomberg katakan, paling merugikan orang miskin.
Kini Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah presentase kematian tertinggi di Asia di atas 9%.
Hal ini kemungkinan menandakan jumlah infeksi sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.
Analis menjelaskan bahwa hal ini disebabkan kurangnya kapasitas pengujian Covid-19, menurut analis Nomura.

• Dulu Viral Bule Cantik Italia Nikahi Pria Batang, Berawal dari FB, Kerja Apa Saja Demi ke Indonesia
Kemungkinan Indonesia pada akhirnya dipaksa untuk menerapkan penutupan penuh pada bulan April dan untuk jangka waktu yang lama, Nomura mengatakan dalam sebuah laporan pada Jumat.
“Kami pikir Indonesia adalah yang paling lambat dalam mengambil tindakan tegas dan oleh karena itu paling berisiko tertundanya penanggulangan wabah di dalam perbatasannya, dengan konsekuensi ekonomi negatif yang lebih besar,” kata analis Nomura yang dipimpin oleh Sonal Varma dalam laporan tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, via Suar.ID.
"Kekhawatiran yang terbaru adalah liburan mendatang yang berisiko meningkatkan penularan karena lonjakan perjalanan domestik."
Kekhawatiran pandemi yang terus menyebar ke daerah kepulauan yang lebih besar menyebabkan pemerintah melarang ritual tahunan jutaan orang Indonesia yakni mudik Lebaran.

• VIRAL Ibu Hamil PDP Corona Curhat Sesak Napas di FB, Sebut Makanan Tak Layak, RS Kuak Fakta Aslinya
Pemerintah juga berjanji untuk melakukan segala hal untuk membatasi kerusakan pada ekonomi terbesar Asia Tenggara dari pandemi Corona, dengan mengalokasikan 405 triliun rupiah ($ 25 miliar) untuk mendukung sistem kesehatan dan ekonomi.
Tindakan ini juga untuk sementara dapat menghapus batas defisit anggaran 3% dari produk domestik bruto untuk memungkinkan pemerintah meningkatkan pengeluaran.
