Cerita Mahasiswa Unej Sidang Skripsi Online, Deg-degan Tatap Penguji di Layar: Harus Tanggung Jawab
Pengalaman mahasiswa Universitas Jember (Unej) lewati sidang skripsi dengan metode online atau dalam jaringan (daring).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Hefty Suud
Ruang baca tempatnya 'ujian' juga dilengkapi internet yang koneksinya mendukung untuk ujian daring.
Sambil berbincang di sela Arham menunggu hasil ujian skripsinya.
Para penguji tampak sedang berdiskusi, juga secara daring untuk menentukan nilai Arham.
Tentu saja Arham tidak boleh 'nimbrung'. Setelah beberapa menit, salah satu penguji memanggilnya untuk kembali ke hadapan laptop.
Penguji mengumumkan jika Arham lulus. Bahkan mahasiswa itu mendapatkan nilai A.
"Alhamdulillah, terimakasih Bu, Pak," kata Arham sambil mengusap wajahnya pertanda rasa syukur.
Sementara di tempat lain, salah satu penguji skripsi Arham, Dr Heru SP Saputra Mhum memilih menguji Arham dari salah satu ruang dosen di ruangan dosen Jurusan Sastra Indonesia. Pada Rabu (8/4/2020), Heru menguji skripsi milik dua orang mahasiswa.
"Hari ini nguji skripsi dua orang, dan semuanya secara daring," ujar Heru.
Dirinya memilih memakai tempat di ruangan dosen, karena persoalan koneksi internet. Koneksi internet di rumahnya, tidak stabil untuk aplikasi yang membutuhkan koneksi internet stabil.
"Tidak stabil, terkadang lancar. Tiba-tiba koneksi lambat, dan terputus. Kan kasihan mahasiswa yang sudah kadung serius. Khawatir mengganggu psikologis mahasiswa juga. Akhirnya minjam tempat di kampus," ujar Heru.
Saat menguji mahasiswanya, Heru memilih memakai gawainya untuk tersambung di aplikasi untuk berkomunikasi dengan sesama penguji dan mahasiswa.
Laptop dipakainya untuk melihat isi skripsi mahasiswa yang diujinya.
"Jadi saya minta file skripsi ke mahasiswa, kemudian saya baca dan teliti. Sedangkan untuk komunikasi memakai gawai. Jadi tidak perlu lagi pakai print out," tegas Heru.
Heru menambahkan, ujian secara daring sebenarnya lebih praktis. Kendala yang dihadapi hanya lebih pada koneksi internet, baik oleh dosen maupun mahasiswa. Juga belum adanya aplikasi khusus untuk ujian skripsi daring secara aman.
Jika perkuliahan, lanjut Heru, Unej sudah memiliki aplikasi e-learning. Namun untuk ujian skripsi belum ada aplikasi secara khusus, sehingga pemakaian aplikasi yang dipakai untuk ujian skripsi berdasarkan kesepakatan bersama juga sepengetahuan pihak jurusan.
Tim penguji skripsi daring tetap seperti dengan ujian skripsi di ruang sidang. Ada ketua penguji, penguji, dan juga sekretaris penguji.
Tim penguji Arham terpencar di sejumlah tempat, antara lain di ruang dosen, dan rumah.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Heftys Suud