Virus Corona di Malang
Cerita Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Malang, Jeli Pilih Info Biar Imun Tubuh Tak Drop
Inilah cerita petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Malang. Mereka memilih jelin pilih info soal Corona agar imun tubuh tak drop.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Siang hari, pada 4 April 2020, Dhana Setiawan mendapat panggilan darurat untuk memakamkan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga terinfeksi Covid-19 atau virus Corona.
Pemakaman itu adalah pertama kali baginya berhadapan dengan salah satu pandemi terburuk dalam sejarah Indonesia.
Perasaan Dhana saat itu campur aduk.
• UPDATE CORONA di Indonesia Kamis 9 April, Total Pasien Positif 3.293, Tambahan 337 Kasus Baru
Namun, dia harus tetap menjalankan pekerjaannya sebagai koordinator public safety center (PSC) 119, sebuah unit yang menangani evakuasi dan pemulasaran jenazah korban kecelakaan, pembunuhan dan bencana secara gratis milik Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
“Namanya takut tetap ada karena jenazah tidak biasa. Tapi saya anggap saja ini negatif supaya bisa kuat,” ujar Dhana, Kamis (9/4/2020).
Sebagai garda terakhir, tanggung jawab yang diemban Dhana dan rekan-rekannya di PSC tidaklah mudah.
• Video Terakhir Glenn Fredly Nyanyi Sambil Tahan Sakit Kepala Luar Biasa, Anji hingga Rossa Nangis
• Permintaan Tulus Aurel Hermansyah ke Anang-Krisdayanti Jika Ia Nikah, Raul Lemos Disinggung
Untuk memakamkan pasien PDP Covid-19, dia berpacu dengan waktu sebab jenazah harus dikubur dalam rentang waktu empat jam setelah dinyatakan meninggal.
Saat memulasarkan jenazah, Dhana dan timnya wajib mengikuti protokol kesehatan dan memakai alat pelindung diri.
Keterbatasan personel, juga dia rasakan.
• 5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Pasien Corona Tanpa Gejala, Perhatikan Tanda dan Cara Mengenalinya
“Saat personel sudah menutup tanah baru beberapa warga membantu kami karena memang protokolnya begitu,” ujar dia.
Sejak pandemi Covid-19, kegiatan PSC lebih sibuk dari biasanya.
Mulai dari mengevakuasi pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP), PDP, positif Covid-19 sampai memakamkannya.
• Cerita Perajin Thethek Molek Penolak Pagebluk, Ketika Wabah Corona Justru Jadi Berkah, Banjir Order
Dhana mengatakan semua kegiatan evakuasi dan pemakaman yang dilakukan PSC 119 harus memakai alat pelindung diri (APD).
Selesai memakai APD, mereka rutin mencucinya.