Isu Kabar Puskesmas Kekurangan APD saat Covid-19 Bikin Bupati Tuban Kesal : Sudah Dicukupi APD-nya
Bupati Tuban H. Fathul Huda merespon kabar jika ada Puskesmas yang kekurangan alat pelindung diri (APD) saat pandemi virus corona atau covid-19.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Bupati Tuban H. Fathul Huda merespon kabar jika ada Puskesmas yang kekurangan alat pelindung diri (APD) saat pandemi virus corona atau covid-19.
Kabar tersebut membuatnya tak tenang hingga harus dikroscek langsung kepada pihak dinas kesehatan (Dinkes).
Namun, fakta yang didapat justru membuatnya geleng-geleng, pasalnya pengakuan Dinkes menyebut yang bicara hal tersebut adalah petugas Puskesmas, bukan kepalanya.
• 7 Aturan PHRI Tuban Bagi Restoran dan Rumah Makan Saat Pandemi Corona, Mulai Jarak Kursi-Soal Dapur
• Tuban Masuk Zona Merah Covid-19, Bupati Terapkan Aturan Ketat, Kerumunan Lebih 5 Orang Dibubarkan
• UPDATE CORONA di Jatim Kamis 9 April, 46 Positif Covid-19 Sembuh 17 Meninggal TUBAN Masuk Zona Merah
"Ini sangat disayangkan, yang ngomong bukan kepala Puskesmas tapi anggota. Padahal kita cukupi semua untuk kebutuhan APD," ujar Bupati kesal saat konferensi pers di Mapolres menindak lanjuti dua warganya yang positif covid-19, Kamis (9/4/2020).
Orang nomor satu di Tuban itu mengatakan, jika berkenaan penyampaian informasi yang disampaikan oleh anggota Puskesmas, itu merupakan suatu perencanaan yang kurang matang dari dinas terkait.
Kalau Puskesmas saja tidak punya kelengkapan APD, bagaimana nantinya jika menangani pasien yang kaitannya dengan corona.
"Ini suatu hal yang mestinya tidak disampaikan tapi disampaikan, kita sudah cukupi kebutuhan APD di semua Puskesmas," pungkasnya.
Sebagaimana dirilis Pemprov Jatim dan dilanjutkan Pemkab Tuban, Rabu (8/4/2020), dua orang tenaga medis perawat dinyatakan suspect corona.
Satu meninggal dunia beberapa hari lalu asal Kecamatan Semanding, yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Kemudian, satu masih dirawat intensif di RSUD Dr Koesma Tuban asal Kecamatan Kota.
Hasil tracking dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, pasien corona mempunyai riwayat pernah mengikuti pelatihan tim kesehatan haji indonesia (TKHI) di asrama haji Surabaya, sekitar pertengahan maret lalu.
"Iya betul pernah mengikuti pelatihan TKHI, klaster sukolilo (salah satu kecamatan di surabaya, red). ada 13 orang yang ikut, 7 dari dinkes, 6 dari kemenag, dua yang positif, lainnya hasil rapid tes negatif," beber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban,Bambang Priyo Utomo.
Penulis : M Sudarsono
Editor : Sudarma Adi