Antisipasi Covid-19 di Tengah Serbuan Pendatang, Pemkot Kediri Siapkan Karantina di Kampus Polinema

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Ratusan pendatang yang masuk Kota Kediri telah menjalani observasi dan karantina di Kampus I Polinema Kediri, Jalan Mayor Bismo, Kota Kediri.

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus Corona (Covid-19).

Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri, Nur Khamid, menjelaskan, hingga Sabtu (11/4/2020) siang, tercatat sudah 547 orang yang telah menjalani observasi kesehatan di Kampus I Polinema Kediri.

• Diduga Ikut Taruhan Balap Liar di Jembatan Ngujang 2 Tulungagung, Enam Pemuda Kediri Diciduk Polisi

• UPDATE CORONA di Kediri Jumat 10 April, Kota Kediri Tambah Dua Pasien Positif Covid-19

"Saat ini yang masih bertahan sejumlah 16 orang, terdiri 12 laki-laki dan 4 perempuan," ungkap Nur Khamid kepada awak media, Sabtu (11/4/2020).

Sementara total warga yang masuk pada hari Sabtu siang ada 21 orang, terdiri dari 16 laki-laki dan 6 perempuan.

Setelah mengikuti tes kesehatan dan sudah dinyatakan aman dan sehat oleh petugas Dinas Kesehatan, 8 orang terdiri 4 laki-laki dan 4 perempuan sudah diperbolehkan pulang.

Keberadaan tempat observasi dan karantina ini mulai dioperasikan sejak 3 April 2020 lalu.

• Pemkot Kediri Bagikan Sembako ke Warga Yang Terdampak Isolasi Mandiri di Perumahan Wilis

• 24 Kabupaten/Kota Masuk Zona Merah, Ada 23 Klaster Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur

Tujuannya untuk monitoring para pendatang yang masuk ke Kota Kediri.

Nur Khamid menjelaskan, semua penumpang yang turun dari kereta dan bus, dilakukan observasi terlebih dahulu.

Petugas gabungan satpol PP, Dishub, Dinkes, dan TNI/Polri menjaga Terminal Tamanan dan Stasiun Kota Kediri untuk mengawasi penumpang yang datang dari luar kota.

• Antisipasi Penyebaran Covid-19, Polisi Pantau Ribuan Pemudik dan TKI Yang Masuk Kota Blitar

• Bosan Work From Home? Gubernur Jatim Khofifah Beri Alternatif Work From Hotel

Di tempat observasi, mereka diminta masuk ke bilik sterilisasi, kemudian diarahkan petugas untuk cuci tangan dan masuk ke ruang pemeriksaan.

Petugas yang memakai baju hazmat akan mencatat dan memeriksa kondisi pendatang. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh, gejala, dan riwayat perjalanan.

Menurut Nur Khamid, pendatang akan tinggal sehari hingga 14 hari sambil menunggu perkembangan. Bila tidak ada gejala dan sehat, bisa melanjutkan perjalanan.

Bila ada gejala misalnya demam, batuk, dan tenggorokan sakit akan dirujuk ke Puskesmas dengan diantar mobil petugas.

• Sudah Jalan 77 Persen, PDAM Kota Malang Targetkan Pembangunan Pipa di Pulungdowo Tuntas Mei 2020