Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Ashanty 'Nangis' dengar Suara Dentuman Keras, Orang Rumah Langsung ke Halaman, Anang Kaget: Apa ini?

Momen keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty mendengar suara dentuman kerasa terekam kamera.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
instagram.com/ashanty_ash
Kebersamaan keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty. 

TRIBUNJATIM.COM - Momen keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty mendengar suara dentuman keras terekam kamera.

Para anggota keluarga di rumah Anang Hermansyah dan Ashanty pun langsung keluar rumah karena kaget.

Suara dentuman keras yang juga didengar Anang Hermansyah dan Ashanty muncul pada Sabtu (11/4/2020).

Pengakuan Anang Tahu Azriel Dulu Labrak Ashanty, Mantan Krisdayanti Turun Tangan: Bunda Ibu Penerus

Dilansir dari TribunJabar (grup TribunJatim.com), hal itu terekam dalam Instastory yang diunggah @ashanty_ash.

Terlihat Ashanty dan Anang Hermansyah berada di halaman rumah dan menatap langit.

"Bunyi gunung krakatau tuh kenceng banget."

"Ya Allah lagi kaya gini," ujar Ashanty sembari merekam keadaan sekelilingnya.

Pengakuan Krisdayanti soal Hubungan Aurel-Azriel & Raul, Alasan Anak Tinggal dengan Anang Dibongkar

Anang Hermansyah yang berada di sampingnya kemudian bertanya-tanya.

"Ada apa ini ya?" ujarnya.

Tak hanya Anang dan Ashanty yang berdiri di halaman rumah.

Terlihat juga ada beberapa orang lain yang berdiri melihat ke langit.

Raut wajah mereka tampak khawatir.

Tangkapan layar unggahan Ashanty.
Tangkapan layar unggahan Ashanty. (Instagram Ashanty)

Kesabaran Mutia Ayu Diuji, Istri Glenn Fredly Ekspos Ulah Jahat Orang ke Gewa Putrinya: Itu Fake!

Sementara itu, langit tampak gelap lantaran matahari belum terbit.

Sekitar pukul 04.39 WIB, Anang Hermansyah terlihat mondar-mandir di dalam rumahnya.

Dia mengenakan sarung.

Sementara itu, Ashanty duduk di sofa mengenakan mukena.

Berikutnya, Ashanty juga mengunggah sebuah tulisan di Insyastory-nya.

"2020 (emot menangis)," tulisnya.

Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Abu Tebal Menyembur, Warga Mengungsi Takut Tsunami: Trauma

Sebelumnya diberitakan, suara dentuman keras disebut-sebut terdengar oleh masyarakat pada Sabtu (11/4/2020) dini hari.

Warga dari Depok, Bogor, hingga Jakarta dilaporkan mendengar suara misterius itu.

Berdasarkan laporan berita Tribunnews.com, di kawasan Citayam, Kabupaten Bogor, suara dentuman tersebut terdengar berkali-kali dengan jeda sekitar 15 hingga 20 detik.

Eko, salah seorang warga di Citayam juga mengira suara itu bersumber dari proyek konstruksi.

"Saya dengar dentuman berkali-kali, saya kira ada proyek pasang paku bumi di sekitar daerah sini," kata Eko.

Tak hanya Eko, Ikhwan Arief yang tinggal di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan juga mendengar suara yang sama.

Dia malah mengira suara tersebut berasal dari tetangganya.

"Saya kira tetangga mukul-mukul dinding," katanya.

Gunung Anak Krakatau meletus, Jumat (10/4/2020) malam.
Gunung Anak Krakatau meletus, Jumat (10/4/2020) malam. (Twitter.com/@BNPB_Indonesia)

BREAKING NEWS: 5 Pekerja PT ENERO Mojokerto Terlibat Kecelakaan Kerja, 3 Tewas Diduga Hirup Biogas

Kata BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menyampaikan hasil monitoring seismik terkait kegempaan yang terjadi saat letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 21.58 WIB dan 22.35 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengungkapkan, sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik.

Oleh karena itu, erupsi GAK kali ini dinilai lebih lemah dibandingkan erupsi GAK yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

"Karena sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik. Sehingga erupsi GAK kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018," ujar Rahmat seperti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com , Sabtu (11/4/2020).

Kisah Pilu Calon Pengantin Meninggal setelah Jadi PDP Corona, Dikira Disantet, Begini Nasib Keluarga

Sementara itu, terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat penasaran masyarakat Jabodetabek, pihak BMKG kemudian melakukan monitoring pada pukul 06.00 WIB.

Rahmat meyampaikan, hasil monitoring menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten.

"Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo 2,4 M, tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat," ujar rahmat.

Kendati demikian, BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik.

Tetapi, ada hal menarik berdasarkan hasil monitoring seismik BMKG yakni pada Jumat (10/4/2020) pukul 22.59 WIB hingga 23.00 WIB, beberapa sensor seismik BMKG eksisting dan sensor baru yang dipasang pada 2019 mencatat adanya event gempa di 7 titik Selat Sunda.

Tujuh titik tersebut antara lain, CGJI (Cigeulis, Banten), WLJI (Wonosalam, Banten), PSSM (Pematang Sawah, Lampung), LLSM (Limau, Lampung), KASI (Kota Agung, Lampung), CSJI (Ciracap, Jawa Barat), dan KLSI (Kotabumi. Lampung).

Wabah Corona Masih Melanda, Jokowi Klaim Kondisi Bakal Kembali Normal, Sebut 1 Syarat

Tak hanya itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan berdasarkan erupsi GAK yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) tidak memicu adanya tsunami.

"Erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam pada tanggal 10 April 2020 pukul 21.58 WIB tidak memicu terjadinya tsunami," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Adapun peristiwa erupsi GAK juga dinilai berdasarkan hasil monitoring muka laut oleh BMKG yakni melalui tide gauge data dan Radar Wera.

Daryono menyampaikan, hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut sejak Jumat, 10 April 2020 pukul 22.00 hingga Sabtu, 11 April 2020 pukul 05.00 WIB.

Sementara, berdasarkan hasil monitorin Radar Wera, menunjukkan tidak terjadi anomali muka laut sejak Jumat, 10 April 2020 pukul 22.00 hingga Sabtu, 11 April 2020 pukul 05.00 WIB.

Diketahui, Radar Wera ini dipasang di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Banten.

Pria Blitar Kaget saat Polisi Mencegat di Jalanan Dini Hari, Tak Berkutik Ada Plastik Kecil di Helm

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dengar Suara Dentuman Keras, Anang dan Ashanty Langsung ke Halaman Rumah dan Kompas.com dengan judul BMKG Sebut Suara Dentuman Tidak Berasal dari Gempa Tektonik di Selat Sunda.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved