Sepak Bola saat Wabah Virus Corona
Alasan Tiga Pemain Asing Persebaya Surabaya Tidak Ikut Latihan Online Bersama Tim
Ada tiga pemain asing Persebaya Surabaya yang meminta izin tidak ikut latihan online bersama tim. Mereka adalah Aryn Williams, David, Mahmoud Eid.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya baru sekali menggelar latihan bersama secara online memanfaatkan aplikasi konferensi video, Zoom, pada 10 April 2020 lalu.
Latihan yang digelar saat libur kompetisi akibat pandemi virus Corona (Covid-19) itu dipimpin langsung oleh pelatih fisik Persebaya Surabaya, Gaselly Jun Panam, serta diikuti oleh hampir semua penggawa Bajul Ijo.
Akan tetapi, ada tiga pemain asing Persebaya Surabaya yang meminta izin tidak ikut latihan online.
• Meski Sukses Gelar Latihan Online, Persebaya Surabaya Belum Pastikan akan Digelar Rutin
• Gelar Aksi Sosial, Arema FC Bagikan Ratusan Paket Sembako pada Masyarakat Sekitar Kandang Singa
Mereka adalah Aryn Williams, David da Silva, dan Mahmoud Eid.
Diketahui ketiga pemain asing tersebut sedang tidak berada di Indonesia.
Aryn Williams melakukan karantina di Australia, David da SIlva di Brasil, dan Mahmoud Eid berada di Swedia.
"Kalau mereka ini masih karantina dan ada perbedaan waktu yang cukup signifikan," jelas Gaselly Jun Panam, Minggu (12/4/2020).
Namun, pelatih fisik berusia 33 tahun ini mengakui ada sisi positif dari latihan bersama secara online.
Di antaranya ia bisa langsung mengoreksi latihan pemain.
• Pelatih Persebaya Surabaya Beri Tips Mengelola Uang saat Kompetisi Mandek akibat Wabah Covid-19
• Kompetisi Mandek, Persebaya Surabaya Beri Kebebasan Pemainnya untuk Pulang, Termasuk Pemain Asing
Menurutnya, cara ini lebih efektif dari pada pemain merekam video latihannya setiap hari dari rumah masing-masing dan mengirimkannya kepada tim pelatih.
"Ini efektif, kita bisa langsung direct dan koreksi kalau ada pemain melakukan gerakan yang kurang tepat," tambah mantan pelatih fisik Tira Persikabo itu.
Editor: Dwi Prastika