Virus Corona di Mojokerto
Rayakan Ulang Tahun ke-41, Wali Kota Mojokerto Bagikan Sembako pada Ratusan Ojol dan Tukang Becak
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, membagikan bantuan paket sembako pada driver ojek online. Panitia pembagian sembako juga memberikan masker kain.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
"Kami membagikan 600 paket sembako, semoga memberikan manfaat dan keberkahan bagi hidup mereka di saat kondisi yang seperti ini," jelasnya.
• Bosan Work From Home? Gubernur Jatim Khofifah Beri Alternatif Work From Hotel
Para driver ojol mengatakan, bantuan paket sembako ini sangat membantu dan bisa meringankan beban mereka di saat pendapatannya merosot tajam akibat dampak merebaknya Covid-19.
Latifah (40), driver ojol perempuan asal Kelurahan Sentanan Kota Mojokerto, mengatakan, bantuan paket sembako ini begitu berarti di saat perekonomiannya terpuruk akibat dampak Covid-19.
Bahkan ia sempat terharu tatkala menerima bantuan paket yang diberikan langsung oleh Ning Ita.
"Saya berterima kasih sekali bantuan sembako ini sangat membantu apalagi kondisi seperti ini semua terkena dampaknya akibat virus Corona," ungkapnya.
• Hasil Rapid Test Virus Corona, 541 Tenaga Medis di Jawa Timur Negatif Covid-19
Ia mengatakan, belum tuntasnya penanganan Covid-19 hingga berbulan-bulan ini sangat berdampak sehingga menyebabkan pendapatannya dari ojol turun drastis.
"Kalau pendapatan turun sekitar 80 persen dan sekarang berangkat dari pagi sampai malam untuk mendapatkan Rp 50 ribu sudah sangat sulit," keluhnya.
Ita Erlinawati, driver ojol perempuan, juga merasakan hal yang sama.
Dia mengatakan, pendapatannya anjlok akibat Covid-19.
Biasanya, rata-rata penghasilan yang diperolehnya menjadi ojol mengantar penumpang dan makanan sekitar Rp 100 ribu per hari.
• Kisah Wanita Mojokerto Sulap Warkop Jadi Usaha Masker Kain, Gegara Corona Kuwalahan Layani Pesanan
Katanya, pendapatannya semakin minim karena jika dulu driver ojol yang rajin akan mendapatkan penghasilan besar, namun sekarang sesuai sistem baru mereka harus menunggu giliran sesuai aplikasi.
"Penumpang sepi yang jelas pendapatan turun dratis apalagi sistem baru sekarang menunggu giliran dalam satu hari sulit mendapatkan Rp 100 ribu," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika