Virus Corona di Jawa Timur
BPS Jatim Ungkap Imbas Corona: Produk Kesehatan Sumbang Inflasi 0,12 Persen dalam Maret 2020
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengungkapkan virus Corona menyebabkan biaya kelompok kesehatan di Jawa Timur mengalami kenaikan.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebut, virus Corona (Covid-19) menyebabkan biaya kelompok kesehatan di Jawa Timur mengalami kenaikan dan menyumbang inflasi pada Maret 2020.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan.
"Berdasarkan data kami, kelompok kesehatan menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen pada Maret 2020," kata Dadang saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (13/4/2020).
• Sumbangan Kaesang ke Korban Covid-19 Dinyinyir, Anak Presiden Emosi Bahas Logo, Ngegas: Maumu Apa?
• Empat Jam Polisi dan Warga Kepung Ruko di Kota Malang, Akhirnya Pelaku Tertangkap
Ia juga mengatakan, kelompok kesehatan yang menyumbang terjadinya inflasi, meliputi obat-obatan dan produk kesehatan.
"Sedangkan untuk biaya jasa kesehatan seperti rawat inap ataupun jalan tidak mengalami perubahan," tambahnya.
Terkait rinciannya, ia menjelaskan, untuk sub kelompok obat-obatan dan produk kesehatan menyumbang inflasi sebesar 0,12 persen.
• Sarita Abdul Mukti Rayakan Ulang Tahun Faisal Harris Tanpa Kehadiran Jennifer Dunn: Sahabat Baruku
• Jalan Raya Morowudi Gresik Ditutup Gegara Terendam Banjir, Pengendara Motor Nekat Menerobos Terjebak
Ditanyai terkait trend inflasi dan deflasi pada Maret 2020, ia mengatakan tetap ada inflasi meski secara umumnya Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,01 persen pada Maret 2020.
"Untuk penyebab terjadinya deflasi di Jatim sendiri disebabkan karena kelompok transportasi yang turun sebesar 0,85 persen, serta juga kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga menyumbang deflasi sebesar 0,41 persen," pungkasnya.
Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Heftys Suud