Virus Corona di Jatim
Kasus Covid-19 Kota Surabaya Tembus 208 Orang, Sekdaprov Jatim: Kemungkinan Akan Dilakukan PSBB
Heru Tjahjono, Sekdaprov Jatim sebut Surabaya berpotensi terapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena lonjakan kasus positif Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Adi Sasono
Laporan reporter TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kota Surabaya dan sekitarnya berpotensi diterapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran Covid-19.
Pernyataan ini disampaikan Heru Tjahjono, Sekdaprov Jawa Timur yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim di Grahadi, Senin (13/4/2020) malam.
Alasan Heru Tjahjono, terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Surabaya dan sekitarnya, termasuk Sidoarjo dan Gresik.
• UPDATE CORONA Jatim Senin 13 April, Kasus Positif 438 Orang, Surabaya Jadi 208, Mojokerto Zona Merah
• UPDATE CORONA di Gresik Senin 13 April, Ada Tambahan 3 Kasus Positif Covid-19 dari Klaster Surabaya
• SURABAYA MELEDAK, Update Corona 38 Kabupaten/Kota di Jatim Hari ini, Sehari Positif Tambah 119 Kasus
Untuk diketahui, pada Minggu (12/4/2020), penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya dalam sehari ada 83 kasus dan 28 kasus pada hari berikutnya.
Namun, kata Heru Tjahjono, hingga kemarin belum ada satupun daerah itu yang mengajukan penerapan status PSBB.
“Tapi melihat perkembangan kasus terkonfirmasi covid-19 hari-hari ini, kami sudah berkoordinasi dengan Sekkota Surabaya dan sekitarnya termasuk Gresik dan Sidoarjo.
Maka kita ini lagi kita koordinasikan, terkait kemungkinan akan dilakukan PSBB,” kata Heru Tjahjono.
Penerapan PSBB dikatakan Heru tentunya akan dikoordinasikan secara masif jika memang akan diberlakukan di suatu daerah.
Tidak bisa diputuskan oleh satu daerah tertentu saja. Sebab penerapan PSBB kaitannya juga terhadap pemenuhan logistik, penerapan pembatasan dan lain-lain.
“Tapi sampai saat ini belum ada. Akan tetapi terkait hal-hal yang terkait PSBB sebenarnya kita sudah melakukan,” kata Heru.
Seperti meliburkan sekolah, membatasi adanya kerumunan dan juga penerapan kawasan physical distancing.
Hal tersebut sudah dilakukan demi menekan penyebaran virus corona yang kini sudah tinggi di Jawa Timur.
Di sisi lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa saat ini Kota Surabaya memang menjadi daerah tertinggi kasus covid-19 se Jatim.
Dengan kasus positif covid-19 di Jatim sebanyak 438 orang, diantaranya Surabaya kasusnya mencapai 208 orang.