Wabah Virus Corona Mendunia
Masih Adakah Negara yang Belum Tersentuh Pandemi Corona? Berikut Ini Daftarnya, Termasuk Korea Utara
Sebagian besar negara-negara di dunia telah melaporkan adanya kasus virus Corona Covid-19 yang terjadi di negaranya, tapi 15 negara ini belum.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Kim Jong-un memberikan ancaman serius jika wabah virus Corona sampai masuk ke Korea Utara.
Diketahui, wabah yang berasal dari Wuhan, China itu disebut telah menjangkau seluruh dunia.
Hal itu dikatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada Jumat (28/2/2020), WHO memberikan pernyataan mengejutkan bahwa virus itu telah menjangkau seluruh dunia, dan tak lama lagi akan menguasai dunia.
Peringatan gamblang itu muncul dari Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Dia juga menyatakan bahwa planet ini sedang berada pada titik krisis.
Laju penyebaran virus Corona juga semakin mengkhawatirkan.
Negara-negara di Timur Tengah, Eropa dan Amerika melaporkan bahwa virus asal Wuhan, China ini telah merambat masuk ke negaranya.
Misalnya Inggris dan Italia dalam situasi darurat setelah virus Corona masuk ke negaranya, sementara Arab Saudi juga menghentikan jamaah yang ingin berinbadah di Mekkah.
Hingga Iran yang dalam situasi darurat setelah wakil menteri kesehatannya postif terinfeksi virus Corona.
• Aktivasi Freedom Kuota Harian IM3 Ooredoo Sambil Donasi Rp 2.000 untuk Tangani Covid-19, Yuk!
• PT KAI Daop 8 Surabaya Lawan Covid-19, Masjid Musala Sekitar Stasiun Gubeng Disemprot Disinfektan
Namun, masih ada beberapa negara yang bebas dari virus Corona, misalnya Indonesia dan Korea Utara.
Korea Utara sendiri dikenal sangat tertutup dengan dunia luar, dan sampai saat ini belum ada kasus virus Corona dilaporkan di negeri komunis tersebut.
Menurut Daily Mail, Korut melakukan beberapa upaya untuk mencegah virus Corona masuk ke negaranya, salah satunya dengan pengeras suara.
Selain itu, baru-baru ini Kim Jong-Un memberikan pernyataan mengejutkan dengan nada ancaman, jika virus tersebut sampai bisa masuk ke Korea Utara.
Pernyataan resmi itu disampaikan Kim ketika pertemuan Partai Buruh Korea, demikian laporan kantor berita Korut (KCNA).