Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wabah Virus Corona Mendunia

Nasib Pilu Dokter Positif Corona Meninggal Sendirian, Tak Bisa Tepati Janji pada Anak untuk Kembali

Nasib pilu seorang dokter positif corona meninggal sendirian dan jauh dari keluarga, tak bisa tepati janji pada anaknya.

Editor: Pipin Tri Anjani
wikimediacommons
(ILUSTRASI) Nasib pilu seorang dokter positif corona meninggal sendirian dan jauh dari keluarga, tak bisa tepati janji pada anaknya. 

Dalam sebuah pesan singkat kepada keluarganya, Aya menceritakan nyeri dada hebat ketika berusaha bangun dari tempat tidur.

"Aku belum membaik seperti seharusnya," tulis Aya kepada suaminya, Raj, pada 23 Maret 2020, dilansir dari The New York Times.

Ketika kondisinya semakin memburuk, ia mulai jarang menghubungi keluarganya di rumah.

Pada 25 Maret 2020, putrinya yang bernama Minnoli (18) mengirim pesan kepadanya. Ia mengaku sangat merindukan pelukan ibunya.

"Aku merindukanmu, Ibu. Tolong jangan putus asa karena aku belum menyerah. Aku membutuhkanmu, Bu. Aku ingin Ibu kembali padaku," tulis Minnoli.

Keesokan harinya, Aya sempat membalas pesan singkat putrinya itu.

"Aku mencintaimu. Ibu akan kembali," tulis Aya.

Namun, itu adalah pesan terakhir yang dikirimkan oleh Aya kepada putrinya. Ia tak pernah kembali untuk selamanya.

Aya meninggal dunia tanpa didampingi oleh suami dan putri tercintanya.

Ardi Bakrie Mesra Pijat Nia Ramadhani di Hari Ultah, Sebut Istri Ban Kempes: Keluarin Yang

"Ia selalu ada untuk kami, kapan pun kami mau. Tapi ketika ia sakit, tak satu pun yang ada di sebelahnya," kata suaminya.

Putri Aya, Minnola, mengungkapkan, emosinya bercampur aduk dari kesedihan yang mendalam hingga ketidakpercayaannya.

Ia berpikir untuk menjadi dokter, tetapi merasa marah pada sistem perawatan kesehatan yang menurutnya tak bisa melindungi para pekerja medis di garis depan.

"Aku hanya ingin bisa memeluknya dan membuatnya berbicara bahwa semuanya akan baik-baik saja," kata Minnoli.

Aya pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1994. Ia mulai bekerja di Woodhull pada 2008 dan menjadi asisten dokter senior.

Rekan kerjanya mengatakan, Aya membina rekan-rekan lain yang lebih muda dengan menceritakan pengalamannya sebagai ahli anestesi dan ahli penyakit dalam di India.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved