Wabah Virus Corona Mendunia
Nasib Pilu Dokter Positif Corona Meninggal Sendirian, Tak Bisa Tepati Janji pada Anak untuk Kembali
Nasib pilu seorang dokter positif corona meninggal sendirian dan jauh dari keluarga, tak bisa tepati janji pada anaknya.
"Ini merupakan pukulan besar bagi kita semua," kata Robert Chin, Direktur Departemen Darurat di Woodhull.
Seperti rumah sakit lainnya, Woodhull telah mengubah satu per satu bangsalnya menjadi unit perawatan intensif darurat ketika virus mulai melonjak di New York.
Ketika rumah sakit hampir kehabisan ventilator, alat pelindung untuk staf medis dan peralatan lainnya, rumah sakit meminta bantuan kepada pusat medis untuk membantu dan memindahkan pasien ke tempat lain.
Belum diketahui bagaimana Aya terinfeksi. Rumah sakit tempatnya bekerja baru mewajibkan pemakaian masker untuk semua pekerja pada 17 Maret 2020 ketika krisis mulai terjadi.
Di masa-masa itu, Aya harus bekerja selama 12 jam untuk merawat pasien.

• RATAPAN Anak Dirudapaksa Bapaknya Hingga Melahirkan, Hamil Diminta Layani, Sembunyi Dibalik Pembalut
Awal Terinfeksi
Aya mulai batuk sekitar waktu shift terakhirnya pada 12 Maret 2020 dan menjalani pengujian.
Selama beberapa hari berikutnya, mereka dikarantina di lantai berbeda di rumahnya. Aya juga tidak memiliki penyakit bawaan.
Akan tetapi, batuknya semakin memburuk dan menderita demam.
Pada 18 Maret 2020 sore, Raj mengantar istrinya ke Long Island Jewish Medical Center, dekat rumah mereka.
Selama satu setengah jam, Raj menunggu di mobil sambil terus mengontak istrinya apakah ia telah menerima perawatan.
"Pulanglah, aku masih menunggu," tulis Aya kepada suaminya.
Pukul 4.47 pagi berikutnya, Aya mengirim pesan bahwa ia masih menunggu tempat tidur.
Ia juga menolak saat suaminya akan menuju ke rumah sakit dan membawakannya kopi.
Ayu pun memberitahu suaminya bahwa ia dinyatakan positif virus Corona.