Virus Corona di Surabaya
Desainer Catherine Njoo, Physical Distancing di Workshop, Beri Asupan Gizi dan Suplemen Karyawan
Aktivitas sebagai seorang fashion desainer yang sedang sepi order atau menunda order tak membuat Chaterine Njoo Fashion Desainer kenamaan Surabaya
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aktivitas sebagai seorang fashion desainer yang sedang sepi order atau menunda order tak membuat Chaterine Njoo Fashion Desainer kenamaan Surabaya lantas berdiam diri.
Di tengah pandemi wabah virus Corona atau Covid-19, ia masih bergeliat dengan gunting menggunting kain, tapi kali ini bukan pesanan baju pesta atau persiapan fashion show.
Tapi Chaterine Njoo sedang membuat banyak masker dan baju Alat Pelindung Diri (APD )untuk disumbangkan ke rumah sakit dan klinik di daerah.
“Kalau masker tidak semuanya disumbangkan ada sebagian juga pesanan dari relasi, tapi kalau baju APD memang untuk disumbangkan,” kata desainer yang belajar otodidak ini.
Pada awal virus Corona ini melanda, wanita kelahiran Surabaya 17 Oktober 1978 ini sempat bingung dan takut. Lantaran ada sejumlah karyawan di workshopnya.
• Paket Bantuan Pangan Non Tunai Dipertanyakan Warga Tulungagung, Nilai Diduga Kurang dari Rp 200.000
• Soal Pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, Presiden Klub PSHW Sarankan untuk Berpedoman Statuta
• Keheranan Media Asing Soal Rahasia Warga Bali Hadapi Corona, Isi Berita Bahas Kekebalan: Misterius
Ia pun meliburkan sementara sekitar 2 minggu tutup. Namun setelah itu Catherine membuka lagi workshopnya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Kita tetap masuk tapi dengan protokol lkesehatan yang ketat, seperti harus cuci tangan pakai sabun, lalu di semprot, ruangan juga disemprot disinfectan dan physical distancing,” tegas penyuka kuliner nasi goreng kepada Tribunjatim.com.
Ia membagi beberapa ruangan lagi untuk karyawannya agar ada jarak dalam bekerja. Selain itu ia juga memberikan karyawannya asupan makanan yang bergizi dan suplemen agar imun menjadi kuat.
Untuk masker dan baju Alat Pelindung Diri (APD ) ia kumpulkan untuk bersama sama fashion desainer lainnya disumbangkan ke daerah daerah.
“Rumah sakit dan klinik di daerah sepertinya juga lebih membutuhkan, makanya tahap awal ini sumbangan diarahkan ke daerah,” pungkasnya. (wiwit purwanto/Tribunjatim.com)