Surabaya, Sidoarjo dan Gresik PSBB, Polda Jatim Siapkan Pasukan Lebih hingga Sanksi Bagi Pelanggar

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik mengajukan persetujuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Kementerian Kesehatan RI.

Seandainya dalam waktu dekat, pengajuan itu disetujui dan draf Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim telah rampung, tentunya dibutuhkan ketegasan dalam penerapan mekanismenya.

Menanggapi hal itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, pihaknya sedang menggodok mekanisme penegakan hukum selama penerapan PSBB di tiga kawasan itu, bersama pihak TNI dan instansi samping lainnya.

• VIRAL VIDEO Moge Kebut-kebutan saat Masa PSBB karena Corona, 2 Pemotor Ditindak, Bukti Empati Kurang

"Kami akan melibatkan personel yang cukup banyak, baik dari TNI, Polri dengan stakeholder yang lainnya," katanya, Senin (20/4/2020).

Perihal sanksi terhadap pelanggar, ungkap Luki, pihaknya memastikan adanya hal tersebut.

Ia juga akan berkaca dari hasil kajian penerapan PSBB di beberapa provinsi lainnya.

• Sosok Ibu Nikita Mirzani yang Tak Terekspos, Berhijab, Blasteran & Suka Emas, Jedar: Mirip Kak Fitri

• Nikita Mirzani Syok Berat Tahu Sebab Putus Lesty-Rizki soal Nikah, Gosip & Cerita Baru Lesty Muncul

"Kami lagi rapat kan itu (sanksi pelanggaran PSBB)," jelasnya.

Keputusan penerapan PSBB merupakan hasil kesepakatan bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, dan Plh Sekda Kabupaten Gresik, Nadlif, yang diakomodir oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Artinya, lanjut Luki, keputusan tersebut bukanlah permintaan sepihak dari satu kepala daerah.

"Minggu ini kami akan maraton melakukan rapat koordinasi untuk menentukan cara bertindak dan kita belajar dari kota-kota yang lain yang sudah melakukan PSBB," pungkasnya.

• Surabaya PSBB, Pedagang Pasar Kapasan Bingung dan Prihatin, Berharap Tak Digelar Dalam Waktu Dekat

Penulis: Luhur Pambudi

Editor: Arie Noer Rachmawati