Virus Corona di Jember
Minimnya Akses Internet, Tidak Semua Pelajar di Kabupaten Jember Jatim Bisa Ikut KBM Daring
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur telah tiga kali memperpanjang masa belajar di rumah di masa pandemi virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur telah tiga kali memperpanjang masa belajar di rumah di masa pandemi virus Corona atau Covid-19.
Pembelajaran di rumah memakai sejumlah metode, tergantung kesepakatan guru dan murid. Paling umum di dengar adalah pembelajaran memakai sistem daring, memanfaatkan teknologi informasi.
Teknologi informasi di pembelajaran secara daring itu, salah satunya mengandalkan jaringan internet. Lalu bagaimana dengan pembelajaran daring di sejumlah pelosok pedesaan di Kabupaten Jember?
Tidak efektif, dan tidak terlaksana, demikian hasil dari pantauan Surya di sejumlah pedesaan di Kabupaten Jember.
Sebab tidak semua pedesaan di Kabupaten Jember terakses pada kelancaran jaringan internet.
"Mungkin jaringan telepon bisa, WA (WhatsApp) masih bisa. Tapi kalau untuk belajar online, membuka situs pembelajaran, ya tidak bisa. Ditambah lagi, SDM (sumber daya manusia) orang tua, yang tidak paham teknologi itu," ujar Nurul Anwar, Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum yang berada di Dusun Baban Barat, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, kabupaten jember kepada Surya, Senin (20/4/2020).
Secara khusus melalui jaringan telepon, Surya berbincang dengan sejumlah pengelola sekolah di kawasan pedesaan di Jember. Surya menghubungi Nurul Anwar yang berada di Desa Mulyorejo, dan satu lagi, Kepala SDN Curahtakir 3 Kecamatan Tempurejo Suryanto.
• Wanita Penemu Virus Corona Ternyata Putri Sopir Bus yang Putus Sekolah, Jasanya Besar dalam Virologi
• Tanggapan Psikolog Soal Ramadan di Tengah Wabah Covid-19, Tantangan Baru: Kita Ambil Sisi Positifnya
• Gaya Sederhana Lesty Kejora Meski Honor Ratusan Juta: Bersyukur, Gerobak Mi Ayam di Rumah Jadi Bukti
Kedua desa ini termasuk pedesaan yang memiliki topografis berbukit, dan berdekatan dengan kawasan hutan serta perkebunan.
Desa Mulyorejo berbatasan langsung dengan Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Desa ini berada di perbukitan, berbatasan dengan wilayah hutan Perhutani.
Kepada Surya, Nurul mengakui untuk sambungan telepon dan berbincang lewat aplikasi percakapan WA, tidak ada masalah di sejumlah tempat di Mulyorejo.
"Tidak semua kawasan ramah sinyal telepon dan WA. Ada beberapa yang juga sulit akses internet itu," imbuhnya.
Ditambah lagi, lanjutnya, para wali murid yang tidak paham dengan teknologi di gawai. Wali murid di sekolah yang dikelola Nurul Anwar, mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh kebun.
Jadi ketika ada penerapan belajar di rumah memakai metode pembelajaran jarak jauh, pihak MI Miftahul Ulum melaksanakan perintah pemerintah tersebut.
"Namun jangan bayangkan ada pembelajaran online, atau instruksi lewat percakapan WA. Tidak ada yang begitu," imbuh Nurul kepada Tribunjatim.com.
Sekolahnya tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh, tetapi dengan cara lokal di Mulyorejo. Ketika kebijakan penerapan sekolah di rumah mulai 16 - 28 Maret lalu, para guru bersepakat memberikan tugas kepada para murid secara tatap muka.