Virus Corona di Indonesia
4 Potret Kemiskinan di Tengah Corona, Jual HP Rp 10 Ribu, Tak Makan 2 Hari, hingga Nekat Curi Beras
Sederet potret kemiskinan di tengah pandemi Corona, mulai dari bapak di Batam jual HP rusaknya untuk beli beras hingga ibu di Banten tak makan 2 hari.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah beberapa potret kemiskinan yang terjadi di masyarakat Indonesia saat pandemi Corona melanda.
Susahnya mencari nafkah di tengah pandemi Corona Covid-19 membuat sebagian orang menjadi nekat.
Segala cara dilakukan demi bertahan hidup, maka tak menutup kemungkinan bila aksi kriminalitas merebak lantaran banyak yang kelaparan.
Meski tidak ada penerapan lockdown di Indonesia, banyak warga miskin yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja ( PHK ).
• BERITA TERPOPULER SELEB: Orang Kesayangan Ashanty Kena Tumor & Kisah Dewi Sandra Pernah Pindah Agama
• TERPOPULER BOLA: Bayu Nugroho Bikin Es Lilin hingga Tanggapan Arema FC Bila Liga 1 Dihentikan Total
Kondisi ini membuat tak adanya penghasilan bagi mereka bahkan hanya untuk sekadar makan.
Pandemi Corona menghantam kondisi perekonomian warga di Tanah Air.
Di Batam, seorang bapak terpaksa menjual handphone-nya yang rusak demi membeli beras bagi lima anak dan istrinya.
Sementara itu, di Serang, Banten, seorang warga bernama Yuli sempat mengaku tak makan selama dua hari dan hanya meminum air galon bersama suami dan empat anaknya.
Berikut sederet potret kemiskinan di tengah pandemi Corona yang dirangkum Kompas.com (TribunJatim.com Network ):
1. Warga Serang, Banten mengaku tak makan dua hari

Seorang warga Kota Serang Banten bernama Yuli meninggal dunia, Senin (20/4/2020) usai dikabarkan kelaparan dan tak makan selama dua hari.
Sebelum meninggal, Yuli sempat mengutarakan isi hati mengenai kondisi ekonominya.
Bahkan untuk mengganjal perut yang lapar, ia dan keluarganya terpaksa meminum air galon selama dua hari.
"Enggak makan dua hari, cuma diem aja, sampai saya sedih," ungkap Yuli sembari berlinang air mata, seperti dikutip Kompas TV.
Sembari menggendong anaknya yang masih bayi, Yuli bercerita, empat anaknya harus menahan lapar.