Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSBB Jawa Timur

Imbas PSBB Jawa Timur, 250 Bus Harapan Jaya Berhenti Operasi, Ratusan Awak Dirumahkan

Akibat pemberlakuan PSBB Jawa Timur, PO Harapan Jaya berhenti beroperasi. Ratusan awak bus terdampak.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Seiring diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jawa Timur, meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Perusahaan Otobus asli Tulungagung, Harapan Jaya, berhenti beroperasi, Selasa (28/4/2020). Deretan bus terlihat berada di garasi PO Harapan Jaya, Jalan Mayor Sujadi Tulungagung. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Seiring diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jawa Timur, meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Perusahaan Otobus asli Tulungagung, Harapan Jaya, berhenti beroperasi, Selasa (28/4/2020).

Deretan bus terlihat berada di garasi PO Harapan Jaya, Jalan Mayor Sujadi Tulungagung.

Ada ratusan bus yang terparkir dan berhenti beroperasi.

Beberapa bus hanya dipanaskan untuk menjaga kondisi mesin.

Ramadhan di Masjid Agung Al Munawar Tulungagung saat Pandemi Corona, Nasi Kotak Diganti Sembako

Pasien Positif Covid-19 Bertambah, Kabupaten Malang Berminat Ajukan PSBB, Sanusi Lakukan Koordinasi

"Terhitung sejak pukul 00.00 WIB, hari ini kami menghentikan operasional 100 persen," terang Manajer Operasional PO Harapan Jaya, Iwan Sugiono, Selasa (28/4/2020) siang.

Iwan Sugiono mengungakapkan, ada 250 armada PO Harapan Jaya yang melayani rute ke Surabaya, dari kota keberangkatan Tulungagung, Blitar, dan Trenggalek.

Dari jumlah armada itu, ada sekitar 750 awak bus yang terdampak.

Jika setiap bus menghasilkan Rp 2.000.000, maka kerugian per hari yang hilang sekitar Rp 500 juta.

"Itu belum yang trayek Jakarta. Yang ke Jakarta kami sudah berhenti sejak 24 April kemarin," sambung Iwan Sugiono.

Pemkab Tulungagung Kirim 500 Paket Sembako ke Warga Desa Jabalsari, Diutamakan untuk Kurang Mampu

Dewan Batu Desak Bantuan Sosial untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19 segera Dicairkan

Khusus bus yang ke Jakarta, ada 30 unit yang melayani.

Setiap bus biasanya bisa menghasilkan pemasukan bagi perusahaan sebesar Rp 9.000.000 per hari.

Jika dirata-rata, kehilangan pendapatan trayek Jakarta ini Rp 270 juta per hari.

"Jadi kerugiannya ratusan juta lah. Mungkin tembus miliaran," ungkap Iwan.

Masih menurut Iwan, awal terjadi pandemi virus Corona atau Covid-19, penumpang tersisa 17 persen.

Dinas Perikanan Tulungagung Berharap Produk Patin Bisa Dimasukkan Dalam Paket Bansos

Tenaga Medis RSUD dr Iskak Tulungagung Dipastikan Bebas Covid-19, Terapkan Metode Pemeriksaan Dobel

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved