Virus Corona di Surabaya
Kebohongan Pasien Corona di Surabaya Berujung Fatal, 1 Dokter Tertular Lalu Meninggal, Kisahnya Pilu
Kebohongan pasien virus Corona di Surabaya ini berujung fatal. Seorang dokter di Surabaya tertular virus Corona atau Covid-19 hingga meninggal dunia
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kebohongan pasien Corona di Surabaya berujung fatal.
Seorang dokter di Surabaya tertular Covid-19 hingga meninggal dunia.
Kisah pilu tenaga medis terdampak virus Corona atau Covid-19 ini kembali terjadi.
Simak berita selengkapnya.
• Cerita Pramugari Cantik Pacari Prajurit Kopassus, 20 Tahun Kemudian Sang Pacar Jadi Jenderal
Diketahui, pasien virus Corona di Surabaya itu berasal dari Kota Pemalang, Jawa Tengah.
Dan tenaga medis yang meninggal dunia adalah dokter di RSUD Soewandhie Surabaya.
Dokter yang bertugas di IGD RSUD Soewandhie Surabaya itu bernama dr Berkatnu Indrawan Janguk .
• Sosok Adik Bella Saphira yang Jarang Diketahui, Pekerjaan Tak Sembarangan, Wajahnya Mirip Sang Kakak

• Penumpang Bus ini Positif Covid-19 Ditemukan Petugas Check Point, Langsung Dirujuk Ke RSSA
Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (27/4/2020) malam setelah berjuang melawan virus Corona atau Covid-19.
Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, almarhum semasa hidupnya memang memiliki riwayat penyakit asma.
Kemudian tiga pekan lalu, sempat melakukan tes swab di RSUD Soewandhie dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.
• KISAH 1 Keluarga Tertular Corona, Ayahnya Sopir Travel, Istri-Anak Tak Bisa Cium Bau, Cucu Ikut Kena
"Pertama kali almarhum ambil swab itu tiga minggu lalu hasilnya positif, terus swab lagi negatif, kemudian swab lagi negatif. Tapi ternyata tubuhnya tidak bisa membentuk imun," kata Febria Rachmanita dalam keterangan resminya .
Beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU, kondisi almarhum membaik.
Namun kemudian, diduga terjadi pembengkakan pada jantung.
• VIRAL Ibu-Anak Tertular Corona dari Baju Ayah yang Kerja di RS, Terkuak 1 Kelalaian Berujung Fatal
Almarhum merupakan dokter yang menangani pasien Covid-19 di RSUD Soewandhie Surabaya.
Beberapa waktu lalu, ia sempat menangani pasien asal Pemalang yang kebetulan tidak mengaku jika terkena virus Corona.
Imbasnya, almarhum akhirnya ikut terpapar covid-19.
Perempuan yang akrab disapa Feny itu mengatakan, pihaknya berharap tak ada lagi tenaga medis yang terpapar virus Corona.
"Meskipun mereka menggunakan APD lengkap, tapi saya harap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal,” ungkapnya.
• Kisah Dokter RSUD Soewandhie Surabaya yang Meninggal karena Covid-19, Bermula dari Pasien Tak Jujur
Kejadian serupa juga pernah terjadi di daerah lain.
Contohnya di Kabupaten Pelalawan, Riau beberapa waktu lalu.
Seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Pelalawan, Riau berinisial AS positif terjangkit virus Corona ( Covid-19 ).
Ia tertular seusai mengobati dua orang pasien Corona yang tak jujur saat memberikan keterangan.
• Cara Mendapatkan Bunga 0 Persen dari Pegadaian, Keringanan untuk Nasabah di Tengah Pandemi Corona
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), pasien yang sempat bepergian ke Jakarta itu mengaku tak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah Covid-19.
Sehingga petugas kesehatan, termasuk AS, melayani pasien dengan protokol standar bukan penanganan corona.
"Dia kontak erat dengan pasien positif Covid-19, yakni RBT dan JG yang didapat dari hasil tracking," kata Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi.
• UPDATE CORONA di Nganjuk Selasa 28 April, Ada Tambahan 6 Kasus ODP, Warga Baru Pulang dari Surabaya
AS akhirnya terkonfirmasi positif corona dan tercatat sebagai pasien ke-18 lantaran ketidakjujuran pasien tersebut.
"Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk jujur, kooperatif, dan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya ketika dimintai keterangan medis karena ketidakjujuran dapat berakibat fatal," kata Yovi.

Kejadian lain ada di Purwodadi.
Seorang pasien berusia 47 tahun berbohong tak pernah ke luar negeri dan ke daerah zona merah Covid-19.
Padahal kenyataannya, ia baru saja pulang dari luar negeri dan bahkan sempat berkunjung ke Yogyakarta.
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," kata Wakil Direktur dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih.
• Kondisi Check Point Karang PSBB Surabaya, Kendaraan Selain Plat L Dipinggirkan, Pengendara Diperiksa
Pasien sempat diambil sampel lendir tenggoroannya untuk diperiksa.
Hasilnya positif Covid-19.
Akibatnya,sejumlah pegawai dari tenaga medis hingga tenaga kebersihan menjalani rapid test.
"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret. Mereka ini akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap dia. (Kompas.com)