Wabah Virus Corona Mendunia
Nasib Pilu Perawat Asal Filipina Meninggal karena Corona di Perantauan, 5 Tahun Terakhir Belum Mudik
Nasib memilukan menimpa perawat asal Filipina yang meninggal karena Covid-19 di Inggris. Tragisnya, ia dikabarkan belum mudik dalam 5 tahun terakhir.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Dia sedang dalam proses mengajak istrinya, Edith, untuk menetap di Inggris sebelum dia meninggal karena Covid-19.
Putrinya Mutya menulis di Facebook, "Aku tidak bisa berhenti menangis. Terlalu menyakitkan untuk ditanggung."
"Ayah menyelamatkan nyawa orang-orang di sekitarmu dan membuat kami sangat bangga padamu. Kamulah ayah terbaik! Terima kasih atas semua pengorbanan untuk keluarga kami."

• Work From Home Karena PSBB, BPJAMSOSTEK Tetap Berikan Pelayanan Optimal pada Peserta
• UPDATE Corona di Jatim Selasa 28 April: 796 Positif 140 Sembuh, Ada PDP Ditemukan di Area Cek Poin
Tangis Haru Perawat RSPAD Saat Melihat Anak di Rumah Lewat Video Call
Tangis para tenaga medis di RSPAD Gatot Soebroto pecah saat melihat sanak famili mereka di rumah.
Mereka tak bisa menahan rasa haru karena sudah berbulan-bulan tak pulang ke rumah setelah munculnya pandemi virus corona Covid-19.
Momen mengharukan ini terjadi saat para perawat di RSPAD melakukan video conference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
Awalnya, para tenaga medis itu tak tau bahwa mereka akan disambungkan dengan keluarga di rumah.
Mereka mengira hanya akan berbicara lewat video conference dengan Andika.
Tiba-tiba, Andika mengaku ia memiliki kejutan untuk para tenaga medis.
"Jadi kita punya surprise ini," kata Andika Perkasa kepada para tenaga medis, seperti dikutip dalam video yang diunggah akun YouTube resmi TNI AD, Jumat (24/4/2020).
• Kebohongan Pasien Corona di Surabaya Berujung Fatal, 1 Dokter Tertular Lalu Meninggal, Kisahnya Pilu
• Simulasi Penanganan Pasien Corona, Polresta Malang Kota Beri Pemahaman Penggunaan APD-Sterilisasi

Layar pun langsung menampilkan keluarga perawat yang sedang berada di rumah.
Kesempatan pertama diberikan kepada suster Rahmayanti. Ia tak kuasa menahan air mata saat melihat anak-anaknya.
Begitupun keempat buah hati Rahma ikut menangis karena merindukan ibundanya.
"Bunda cepat pulang ya, sebentar lagi puasa, bunda di rumah ya,” ujar anak tertua Rahmayanti sambil terisak.