Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Indonesia

Pengamat Politik Sebut Larangan Mudik dan Berkerumun saat Pandemi Jadi Sia-sia jika Masyarakat Abai

Syafril mencontohkan, di beberapa daerah masih banyak masyarakat yang membuat kerumunan dan nekat tanpa menerapkan physical distancing.

Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/ARIE NOER RACHMAWATI
Ilustrasi mudik 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman demi menekan angka penularan Covid-19.

Namun, Pengamat Politik Indosurvey and Strategy, Syafril Nazirudin, melihat, larangan mudik hanya sekadar imbauan saja jika masyarakat masih mengabaikan aturan mengenai tidak berkerumun di suatu tempat.

"Banyak sekali yang masih santai membuat kerumunan. Menjadi tidak ada gunanya jika kita terus berdebat apakah larangan mudik terlambat atau tidak, tetapi masyarakatnya tetap tidak jaga jarak, tetap tidak di rumah saja,” tegas jebolan Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, Selasa (28/4/2020).

Hari Pertama PSBB, Kemacetan Menjalar Hingga Akses Pintu Keluar Tol Waru

2 TKW Blitar Diamankan Petugas di Malang Gegara Suhu Tubuh Tinggi, Fakta Dikuak Satgas Covid-19

Syafril mencontohkan, di beberapa daerah masih banyak masyarakat yang membuat kerumunan dan nekat tanpa menerapkan physical distancing.

Padahal Majelis Ulama Indonesia atau MUI dan juga ulama dunia sudah menganjurkan untuk beribadah di rumah saja, demi menyelamatkan nyawa manusia dari virus Corona.

“Memang masa-masa sulit dan bencana sering meningkatkan spirit keagamaan masyarakat, terlebih religiusitas warga Indonesia yang cukup kental, namun spirit tersebut harus disalurkan dengan cara yang baik agar tidak semakin memperburuk keadaan penanggulangan Covid-19," jelas aktivis yang tengah menyelesaikan studi di Pascasarjana Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM itu

Syafril berharap, warga Indonesia bisa mematuhi aturan pemerintah mengenai larangan untuk berkerumun maupun mudik ke kampung halaman, demi mencegah penularan Covid-19 yang lebih parah lagi.

Pelaksanaan PSBB di Tiga Hari Pertama Hanya Imbauan dan Teguran, Selanjutnya Penindakan

BREAKING NEWS - Akses Ke Waru Macet Total, Pengendara Roda 2 Masuk Tol Putar Balik Arah Sidoarjo

Ia melihat, virus Corona bisa menjangkit semua lapisan masyarakat, tak memandang orang biasa maupun pejabat, dan itu terjadi di seluruh dunia.

“Belum lagi setelah badai Covid-19 ini berlalu, kita masih harus berhadapan dengan ancaman krisis ekonomi yang melanda dunia, termasuk negara kita. Saat ini saja sudah lebih dari 2 juta tenaga kerja di PHK karena virus Corona. Masihkah kita ingin memperdebatkan hal tidak penting seperti mudik dan pulang kampung?” pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved