Virus Corona di Jawa Timur
May Day di Tengah Pandemi Covid-19, Gubernur Jatim Khofifah Imbau Buruh Tak Gelar Unjuk Rasa
Menurut Khofifah, jika buruh menggelar aksi unjuk rasa saat May Day, maka dapat dipastikan aturan soal physical distancing tidak akan terlaksana.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengimbau agar para buruh tidak turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di tengah situasi darurat virus Corona atau Covid-19.
"Surabaya Raya tengah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ), sebaiknya tidak turun ke jalan karena risiko penularan Covid-19 sangat besar," ungkap Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Kamis (30/4/2020).
Menurut Khofifah Indar Parawansa, jika para buruh menggelar aksi unjuk rasa di jalan pada 1 Mei 2020 besok, maka dapat dipastikan aturan soal physical distancing tidak akan terlaksana, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan ledakan jumlah pasien positif Covid-19.
• Kasus Positif Covid-19 Jatim Jadi 871, Kota Surabaya Sumbang Angka Tertinggi: 394 Pasien
• Wali Kota Risma Tanggapi Kasus Covid-19 Pabrik Rokok Sampoerna, Pasien Tak Jujur: Bukan Klaster Baru
Mantan Menteri Sosial ini berharap peringatan Hari Buruh Internasional dapat dimaknai sebagai bentuk solidaritas bersama seluruh buruh Indonesia dalam menyikapi Covid-19.
Karena menurut Khofifah Indar Parawansa, di tengah pandemi Covid-19, baik pengusaha maupun pekerja, semua ikut terdampak atas melemahnya perekonomian negara.
"Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemi ini. Demi kebaikan kita semua," imbuhnya.
Sebagai gantinya, lanjut Khofifah Indar Parawansa, para buruh dapat tetap menyuarakan aspirasinya secara virtual, yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial.
• KPU Jawa Timur Pastikan Daerah Tak Alihkan Penggunaan Anggaran Pilkada 2020
• Meningkatnya Jumlah PDP Covid-19 Jadi Alasan Wali Kota Sutiaji Ngotot Terapkan PSBB Malang Raya
"Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif," ujarnya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun tetap akan ikhtiar mengawal seluruh aspirasi buruh di Jawa Timur serta mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan. Khususnya terkait isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau tenaga kerja yang dirumahkan di tengah situasi darurat Covid-19.
Editor: Dwi Prastika