Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Semeru Berdatangan, Matras Hingga Perlengkapan Bayi Paling Dibutuhkan

Ringkasan Berita:

• Bantuan untuk 645 pengungsi erupsi Semeru terus mengalir, termasuk dari PT SGN yang memberi gula, matras, sembako, susu bayi, popok, dan air mineral
• Bantuan yang paling dibutuhkan mencakup matras, pakaian, serta perlengkapan bayi
• Pemkab Lumajang mengimbau donasi disalurkan melalui jalur resmi seperti BAZNAS, Lazisnu, dan Lazismu agar distribusi merata dan tepat sasaran

Laporan Wartawan Tribun Jatim Netwok, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Bantuan untuk para pengungsi erupsi Gunung Semeru terus mengalir ke sejumlah posko pengungsian yang berada di SDN Supit Urang 4, SMPN 2 Pronojiwo, serta Kantor Desa Oro-Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur.

Beragam pihak, mulai dari perusahaan hingga organisasi, turut menyalurkan dukungan. Salah satunya datang dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Perusahaan tersebut menyerahkan bantuan berupa gula, matras, paket sembako, susu bayi, popok, dan air mineral.

Harapannya, bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para warga yang terpaksa mengungsi akibat erupsi.

“Kami menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru dengan harapan dapat meringankan kebutuhan para pengungsi,” ujar Manager Keuangan & Umum PT SGN, Apit Eko Prihantono ketika dikonfirmasi. 

Sementara itu, Wakil Koordinator Posko SMPN 2 Pronojiwo, Sony, menyampaikan bahwa beberapa kebutuhan yang saat ini paling dibutuhkan pengungsi antara lain matras, pakaian, serta perlengkapan bayi seperti susu dan popok.

Baca juga: Melihat Dusun Sumbersari yang Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Warga Mengais Barang, Bangunan Hancur

“Kebutuhan pengungsi saat ini mencakup matras, popok bayi, dan pakaian,” jelas Sony.

Menurut data BPBD Kabupaten Lumajang, total terdapat 645 pengungsi yang tersebar di tiga titik penampungan.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Lumajang sekaligus Plh. SKPDB, Agus Triyono, memastikan bahwa distribusi logistik yang dilakukan melalui Dinas Sosial PPPA dan BPBD berjalan tanpa hambatan. Hal ini membuat kebutuhan pokok para pengungsi tetap tercukupi selama masa tanggap darurat.

“Logistik kami salurkan sesuai kondisi lapangan dan prioritas kebutuhan. Warga terdampak tidak mengalami kekurangan kebutuhan dasar,” tegas Agus.

Baca juga: Edo Tetap Antar Paket di Tengah Kondisi Gunung Semeru yang Labil, Lewat Jembatan bak Menantang Maut

Agus juga mengingatkan masyarakat agar menyalurkan donasi melalui jalur resmi. Bantuan yang diberikan tanpa koordinasi berpotensi menumpuk di satu lokasi sementara posko lain justru kekurangan, sehingga distribusi menjadi tidak merata. Bantuan yang tersalurkan secara terarah akan lebih bermanfaat bagi para penyintas.

Pemkab Lumajang membuka dua Posko Tanggap Darurat sebagai pusat koordinasi, yakni Posko Candipuro dan Posko Pronojiwo. Kedua posko ini menjadi titik pengelolaan logistik agar seluruh bantuan sampai kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

Untuk donatur dari luar daerah, pemerintah merekomendasikan penyaluran melalui lembaga resmi seperti BAZNAS, Lazisnu, dan Lazismu. Mekanisme ini memastikan bantuan dapat disalurkan tepat sasaran sesuai kebutuhan pengungsi.

Agus menegaskan bahwa solidaritas masyarakat adalah kekuatan besar dalam menghadapi bencana. Namun, bantuan yang dikelola dengan baik akan memberikan dampak yang jauh lebih optimal bagi para penyintas erupsi

Baca juga: Nasib Para Pendaki di Gunung Semeru Dilaporkan Selamat Pasca Erupsi, Jalur Ditutup Sementara