Pabrik Rokok Sampoerna Potensi Jadi Klaster Baru Penularan Corona, Tim Covid-19 Beber Fakta Krusial
Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya berpotensi jadi klaster baru penularan virus Corona, simak penjelasan dan fakta yang diungkap Tim Covid-19
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya berpotensi menjadi klaster baru penularan virus Corona ( Covid-19 ) di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.
Ini setelah Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyatakan, bahwa dua pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya meninggal dunia akibat positif terinfeksi Covid-19.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur saat ini tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para pegawai pabrik tersebut.
"Itu dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19," ujar kata Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, dalam konferensi pers, Rabu (29/4/2020) malam, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
• VIRAL Curhat Pilu Istri Tahu Suami Nikah Lagi, Curiga Lihat Kegelisahan karena Lockdown Corona: Kelu
• 100 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Positif Covid-19 Versi Rapid Test: Besok Swab
• Tragedi Pernikahan 1 Bulan Wanita Cantik Dulu Viral, Pacaran 7 Tahun, Dihancurkan 2 Pelakor: Tertipu
• Jambret Kediri Sembunyi 7 Jam di Kebun Tebu, Dikepung Massa & Ditangkap, Aksi Brutal Tewaskan Korban
Selain itu, Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya, kata Joni juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara.
Menurut Joni Wahyuhadi, pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya dan mengkomunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru penularan virus Corona ini.
“Memang ada yang positif Covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia.
Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” bebernya.
Tidak hanya itu, saat ini total ada sebanyak 163 orang yang sudah dilakukan tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR.
Namun hasilnya baru akan keluar dua hari ke depan.
Selain itu, saat ini, Gugus Tugas juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di Pabrik Rokok Sampoerna.
Dan saat ini akan ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test, dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi.
Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” jelas Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi.
“Walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala kami tetap harus awasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Joni, bahwa sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana.
Saat ini pihaknya sedang melakukan penulusuran.
“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan Dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan.
Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” tegas Joni.
• Nasib Pabrik Rokok Sampoerna setelah Pegawai Positif Corona: Tutup Sementara & Kondisi Ratusan Buruh
Tertinggi di Jawa Timur, Positif Covid-19 di Surabaya Tembus 394 Orang
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur untuk tiga wilayah, yakni PSBB Surabaya, PSBB Sidoarjo, dan PSBB Gresik tampaknya masih belum signifikan menurunkan penularan virus Corona ( Covid-19 ).
Setidaknya hingga hari kedua sejak kebijakan PSBB Jawa Timur untuk tiga wilayah tersebut diterapkan.
Hari ini, Rabu (29/4/2020), ada tambahan sebanyak 16 kasus baru positif Covid-19 di Jawa Timur.
Tambahan kasus baru tersebut tersebar di dua di Kota Surabaya, dua di Kabupaten Sidoarjo, empat di Kabupaten Malang, satu di Kabupaten Gresik, dan dua di Kabupaten Lumajang.
“Jadi di Jawa Timur saat ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 871 orang. Dengan yang masih ada dalam perawatan sebanyak 617 orang,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu malam.
Sedangkan yang PDP di Jawa Timur per hari ini ada sebanyak 2.986 orang.
Untuk yang sedang ada dalam pengawasan saat ini ada sebanyak 1.550 orang.
Sedangkan untuk ODP per sore ini sudah tembus sebanyak 19.051 orang, dengan yang masih ada dalam pemantauan sebanyak 5.502 orang.
Menurut Khofifah, untuk yang kasus positif, terbanyak masih Kota Surabaya ada 394 orang, lalu Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 94 orang.
Lantas di Lamongan ada 38 orang, lalu di Magetan ada sebanyak 33 orang, dan Kabupaten Malang ada 32 orang.
"Itu posisi lima besar terbanyak,” tegas Khofifah.
Per hari ini, di Jawa Timur ada sebanyak 5 orang tambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Tepatnya ada dari Magetan satu orang, dan dari Kota Surabaya ada yang sembuh 4 orang.
Sehingga total yang sembuh di Jawa Timur ada sebanyak 157 orang atau setara sebanyak 18,03 persen.
Dan untuk hari ini juga ada tambahan kasus positif yang meninggal dunia ada sebanyak dua orang.
Yaitu dari Lamongan satu orang dan dari Surabaya satu orang.
"Sehingga total yang meninggal di Jatim ada sebanyak 97 orang atau setara 11,14 persen," beber Khofifah.
Sampai saat ini, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, yang masih hijau alias belum ada satupun kasus positif virus Corona hanya Kabupaten Sampang di Madura.
“Sampai saat ini masih hijau hanya Sampang. Dan yang kuning Ngawi, lainnya sudah merah,” tandas mantan Menteri Sosial ini.