Berita Viral
VIRAL Kisah Pilu Putra Jurnalis Wafat Terindikasi Covid-19: Ultah Terakhir, Tubuh Tak Mampu Berdiri
Kisah sedih putra jurnalis TV meninggal terindikasi Covid-19 viral di media sosial.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
"Diagnosa dokter saat itu ada masalah di otak kiri anak kami," terangnya.
Ayah Fabyan Devara pun menanyakan apakah hal itu disebabkan oleh luka, infeksi, ataukah tumor, namun dokter membantahnya.
Menurut dokter, apabila hal itu benar, penderita akan mengalami sakit kepala, sementara Fabyan Devara mengaku tidak merasakannya.
• Rahasia Pernikahan Ditutupi Selama 64 Tahun, Profesi Suami Baru Terkuak Pasca Wafat, Kisahnya Viral
Dokter juga memastikan hal ini bukan disebabkan karena mengonsumsi narkoba karena efek narkoba akan hilang dalam satu hingga dua hari.
"Sementara Byan sudah tidur terus hampir sepekan ketika itu," terang sang ayah.
Ia kemudian menanyakan apakah ada kemungkinan terpapar virus.
Namun dokter juga membantahnya.
Menurut dokter, penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri di otak akan menyebabkan kelumpuhan kedua sisi tubuh, sementara Fabyan Devara hanya mengalaminya pada anggota tubuh sebelah kanan.
Keluarga Fabyan Devara pun sempat bolak-balik ke rumah sakit untuk melakukan cek darah dan CT Scan.
Saat itu, Fabyan Devara mulai menggunakan kursi roda karena sudah tidak dapat mengontrol kantuknya.
Ulang Tahun Terakhir
Dalam keadaan sakit, sang ayah mengungkapkan, ia dan keluarga sempat merayakan ulang tahun Fabyan Devara yang ke-16 pada 13 April 2020 lalu.
"Saat itu dia tampak bahagia, dikunjungi beberapa teman dan keluarga kami di rumah," ungkap sang ayah.
"Namun, kondisinya sudah tak sanggup berdiri. MasyaAllah, dalam keadaan sakit Fabyan sebelumnya masih menjadi imam salat berjamaah kami sampai kakinya tak kuasa lagi berdiri," sambungnya.
Setelah perayaan ulang tahun tersebut, sang ayah mengatakan, Fabyan Devara muntah-muntah.
• VIRAL Pernikahan Kakek & Janda Desa Beda 34 Tahun di Jateng, Ngebet Meski Pandemi Corona, Bahagia
Keluarga pun khawatir karena Fabyan Devara selalu memuntahkan setiap makanan yang ia makan.
"Akhirnya kami larikan ke IGD RS terdekat di Pondok Labu Jaksel."
"Dokter tak mau merawat inap, meminta kami kembali lagi besoknya untuk periksa ke poli saraf," kisahnya.
Kemudian, hasil tes darah normal dan CT Scan pun tidak memperlihatkan adanya permasalahan di otaknya.
Akhirnya, dokter saraf RS itu merujuk Fabyan ke RS PON.
Didiagnosa Stroke
Dokter di RS PON mendiagnosa Fabyan mengalami stroke.
"Kasus langka, tapi katanya memang pernah ada kejadian pada remaja. Namun dokter juga belum menemukan penyebabnya, karena hasil cek lab ulang terlihat normal, begitupun CT Scan," ungkapnya.
Hingga 5 hari dirawat di RS PON, kondisi Fabyan semakin memburuk.
Bahkan, dia sama sekali sudah tidak bangun dari tidurnya dan tidak bisa lagi merespons maupun berkomunikasi.
• Dokter Puskesmas di Malang Dikabarkan Positif Covid-19, Bupati Malang Ungkap Nasibnya Kini
Hingga akhirnya Fabyan Devara menjalani tes thorax karena saat itu ia mulai batuk-batuk, suhu tubuh tinggi, dan kejang-kejang.
"Hasil tes thorax, Fabyan terindikasi terpapar (Covid-19)," kata ayah Fabyan Devara.
"Dia harus pindah ke ruang isolasi di lantai khusus pasien Covid dan diambil sampel tes swab keesokan paginya."
"Dengan berat hati, saya harus menandatangani protokol Covid, diantaranya biaya perawatan diambil alih pemerintah dan jika dia meninggal dunia harus menjalani proses pemulasaran jenasah hingga pemakaman sesuai protokol covid. Saya tidak punya pilihan lain," sambungnya.
• Kisah Wanita Cantik Nikah Cuma 5 Bulan Dulu Viral, Pacaran 5 Tahun Kedok Suami Baru Terkuak: Dicekik
Setelah itu, pada hari ke-4 di ruang isolasi, Fabyan Devara mengembuskan napas terakhirnya tepat pada hari pertama Ramadhan 1441Hijriah, Jumat (24/4/2020).
Sang ayah mengatakan, secara medis Fabyan Devara dinyatakan meninggal pukul 04.40 WIB, saat azan Subuh berkumandang.
Meskipun hasil swab belum keluar, menurut sang ayah, dokter meyakini Fabyan meninggal dunia akibat Covid-19.
"Alhamdulillah, meski harus menjalani protokol Covid, saya masih bisa mengumandangkan azan di telinga kanan anak sholeh itu sebelum dibawa ke kamar jenazah," kata sang ayah.
"Keluarga kami juga masih diberi kemudahan oleh Allah untuk mensalatkan Fabyan sebelum dibawa ambulans ke pemakaman."
"Tidak sedikit keluarga dekat masih berkesempatan mengantar Fabyan hingga pemakamannya di TPU Pondok Rangon," sambungnya.
"Putra kami Fabyan Devara insyaallah remaja yang sehat, enerjik, santun, cerdas, rutin tahajud, duha, dan salat berjamaah di masjid sebelum masjid-masjid ditutup akibat pandemi," tuturnya. (Widyadewi Metta)
UPDATE Virus Corona di Indonesia
Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus Corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah.
Data yang masuk hingga Kamis (30/4/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa ada 347 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 10.118 sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta pada Kamis sore.
"Kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 347 orang, sehingga jumlahnya menjadi 10.118," kata Yurianto.
• Risma Bongkar Kebohongan, Inilah Update Fakta Terbaru Kasus Corona di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut
Adapun jumlah kasus positif itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 94.599 spesimen milik 72.351 orang.
Dengan demikian, ada 62.233 orang yang hasil tesnya dinyatakan negatif.
Dalam periode yang sama, data itu juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 131 pasien Covid-19 yang sembuh.
Ini menyebabkan total pasien yang dinyatakan sembuh dan negatif virus Corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan berjumlah 1.522 orang.
• 100 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Positif Versi Rapid Test: Besok Swab
Namun, masih ada kabar duka dengan penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Yuri mengungkapkan bahwa ada penambahan 8 pasien Covid-19 yang tutup usia pada 29-30 April 2020.
Dengan demikian, jumlah total pasien yang meninggal ada 792 orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putra Jurnalis TV Meninggal Dunia Terindikasi Covid-19, Mengeluh Tangan Kesemutan Lalu Mati Rasa dan Kompas.com dengan judul "UPDATE: Kini Ada 10.118 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 347".