Kilas Balik
Punya 14 Ribu Pasukan, Pimpinan KKB di Papua Terkejam, Menyerah ke Soeharto, Mertua SBY Ikut Berjasa
Inilah kisah tentang pimpinan KKB di Papua paling kejam yang menyerah kepada Soeharto.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah tentang pimpinan KKB paling kejam yang menyerah kepada Soeharto.
Dalam hal ini, Sarwo Edhie Wibowo yang merupakan mertua SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono juga ikut berjasa.
Simak kisah lengkapnya.
Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga kini terus mengganggu warga di Papua.
Mulai dari melakukan pembunuhan hingga kekacauan, siapa sangka aksi teror KKB Papua sudah memang sudah ada sejak tahun 1967.
Pemerintah pun mengirimkan pasukan elite Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), sekarang Kopassus, untuk meredam aksi KKB Papua.
Seorang pemimpin KKB Papua yang paling legendaris adalah Lodewijk Mandatjan.
• Bocor ke Publik Rahasia China Bisa Sembuhkan 60 Ribu Lebih Pasien Covid-19, Bisa Ditiru Indonesia?
Lodewijk Mandatjan merupakan pimpinan KKB papua paling legendaris karena memiliki ribuan anggota.
Namun, KKB Papua Lodewijk Mandatjan akhirnya menyerah secara baik-baik dan bahkan bertemu dengan presiden Soeharto.
Berikut fakta-fakta tentang pimpinan KKB Papua paling legendaris, Lodewijk Mandatjan, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Lodewijk Mandatjan berhasil menghimpun 14 ribu pasukan untuk melakukan aksi teror di tahun 1964-1967.
1. Memiliki 14 ribu pasukan
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, KKB Papua Lodewijk Mandatjan melancarkan pemberontakan bermodal senapan-senapan tua peninggalan perang dunia 2.
Pada 28 Juli 1965, terjadi serangan ke asrama Yonif 641/ Cenderawasih Manokwari sehingga mengakibatkan tiga anggota TNI gugur dan empat lainnya luka-luka
Pertempuran makin sengit saat RPKAD (sekarang Kopassus) ditugaskan untuk meredam pemberontakan KKB Papua saat itu.