TERUNGKAP Fakta Baru Covid-19 di Pabrik Sampoerna, Pasien Meninggal Beriwayat ke Pasar Tradisional
Sebuah fakta baru kasus Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna Kalirungkut terungkap.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah fakta baru kasus Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna Kalirungkut terungkap.
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kohar Hari Santoso mengatakan, pihaknya sudah menemukan hasil penulusuran untuk klaster penularan kasus Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna Kalirungkut.
Dikatakan Kohar, dua orang yang menjadi kasus pertama klaster Sampoerna dan sudah meninggal dunia itu tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri maupun bepergian ke daerah episentrum maupun daerah yang wabah parah.
Akan tetapi orang tersebut memiliki riwayat keluar masuk pasar tradisional di Kota Surabaya.
• Punya 14 Ribu Pasukan, Pimpinan KKB di Papua Terkejam, Menyerah ke Soeharto, Mertua SBY Ikut Berjasa
Oleh sebab itu, ia secara khusus mengimbau masyarakat untuk waspada penularan di pasar tradisional.
"Jadi kami sudah melakukan penelusuran riwayat perjalanan dari kasus pertama dan kedua di klaster industri rokok di Sampoerna Kali Rungkut, kasus pertama kedua yang meninggal tidak pernah pergi keluar atau ke daerah episentrum, riwayat perjalanannya karena dia tinggal di tempat khsusus pegawai, maka riwayatnya ya hanya dari tempat tinggal ke pasar, itu saja," tegas Kohar saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Minggu (3/5/2020), malam.
Dari dua orang tersebut kini sudah ada sebanyak 63 orang karyawan lain yang sudah dinyatakan positif Covid-19.
Selain itu sebanyak 165 orang karyawan yang melakukan tes swab dan masih menunggu hasil apakah terinfeksi virus SARS-CoV-2 ataukah tidak.
Ditegaskan Kohar bahwa bisa jadi virus yang menjangkiti dua orang yang lebih dulu meninggal dunia tersebut cukup ganas sehingga dampak penularannya juga cukup luas.
Saat ini, Kohar, menyebut mereka yang 91 orang dilakukan isolasi di hotel, dan masih dalam pemantauan.
Mereka masih akan dilakukan observasi secara mandiri.
Sementara itu Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa jumlah kasus terkonfrimasi positif Covid-19 di klaster tersebut bertambah lagi sebanyak 29 orang.
Hasil tersebut merupakan hasil swab dari 42 orang karyawan yang dilakukan swab pada Jumat (1/5/2020) lalu.
"Untuk klaster Sampoerna sudah terkonfrimasi ke kami sejak tanggal 28 April 2020 kemarin dan koordinasinya sudah sangat intensif. Kemarin kita sudah melakukan swab dari 46 orang ada 34 diantaranya terkonfrimasi positif, lalu juga kita lakukan swab lagi di tahap kedua didapat hasil dari 42 orang yang diswab ada 29 orang terkonfirmasi positif," tegas Khofifah saat diwawancara di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5/2020).
Sehingga total tambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 dari klaster Sampeorna Kali Rungkut ada sebanyak 63 orang.
Jika ditambah dengan dua orang yang sudah meninggal dunia, maka total kasus Covid-19 di klaster ini mencapai 65 orang.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk penyediaan layanan rumah sakit tempat perawatan karyawan pabrik yang sudah dinyatakan positif tersebut.
Pasalnya, dengan jumlah yang cukup besar, maka tentunya dibutuhkan ketersediaan bed yang memadai agar seluruh pasien bisa mendapatkan perawatan yang maksimal.
"Berdasarkan koordinasi kemarin, baru 25 orang yang sudah dibawa ke RS, sisanya atau sebagian lain masih ada di ruang observasi yaitu di salah satu hotel di Surabaya. Maka dengan jumlah yang besar ini, akan sangat memungkinkan ada efektivitas treatmen jika pihak perusahaan ikut melakukan koordinsi dengan rumah sakit tertentu sehingga layanan bisa maksimal," kata Khofifah.
(Fz/fatimatuz zahroh)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ketua-rumpun-tracing-gugus-tugas-percepatan-penanganan-covid-19-jawa-timur-kohar-hari-santoso2.jpg)