PSBB Malang Raya
Pikirkan Dampak Sosial Ekonomi, Bupati Malang Tak Prioritaskan PSBB, Pilih Physical Distancing
Bupati Malang, Sanusi, menyatakan lebih menyukai menerapkan jaga jarak alias physical distancing dibanding PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, menyatakan lebih menyukai menerapkan jaga jarak alias physical distancing dibanding mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Ketika dikonfirmasi pada Rabu (6/5/2020), Sanusi mengaku turut memikirkan dampak sosial dan ekonomi apabila PSBB Kabupaten Malang diterapkan.
"Kalau physical distancing itu lebih efektif, maka untuk Kabupaten Malang tidak PSBB," ujar Sanusi.
Sanusi menegaskan, segala keputusan mengenai penerapan PSBB masih bersifat fleksibel. Artinya berdasarkan perkembangan angka penularan Covid-19 di wilayahnya.
Sejauh ini, 38 orang terkonfirmasi positif virus Corona dan sudah ada 6 orang meninggal dunia karena Covid-19.
• Wacana Rusunawa ASN Kepanjen Jadi Rumah Sakit Covid-19, Bupati Malang: Target Beroperasi saat PSBB
• Dinkes Kabupaten Malang Ungkap Tracing Penularan Covid-19 di Pujon, Diduga dari Pedagang Sayuran
“Apabila nanti angka perkembangan virus Corona tidak melonjak, PSBB bisa jadi tertunda. Saya lebih memikirkan dampak sosial, dampak ekonomi di Kabupaten Malang,” tutur Sanusi.
Editor: Dwi Prastika