Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Presiden Target Mei 2020 Kurva Covid-19 Turun, Jatim Optimis Walau Kasus di Surabaya Naik Terus

Ketua Gugus Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi optimis capai target Presiden Joko Widodo, Mei 2020 kurva pasien Covid-19 turun.

TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, Minggu (3/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jumlah kasus positif virus Corona ( Covid-19 ) di Jawa Timur terus meningkat setiap harinya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menargetkan bulan Mei 2020 ini kurva pasien Covid-19 harus turun.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan jika dihitung penambahan hari per hari, memang kasus Covid-19 di Jawa Timur terus naik, terutama di Kota Surabaya.

Kisah Pilu Cewek Pacaran 5 Tahun dari SMA Dulu Viral, Syok Tahu Gadis Lain Hamil setelah Lamaran: Oh

Asal-usul Saputri Istri Didi Kempot yang Ada di Pemakaman Dibongkar Kerabat, Beda dengan Yan Vellia

Namun jika dilihat dari kasus dimulai nya Covid-19 di Jatim, tren kurva sudah mulai landai, sehingga ada harapan pada Mei 2020 ini kurva Covid-19 menurun.

"Kalau penambahan hari ke hari Surabaya masih naik, untuk dua daerah lain (Gresik dan Sidoarjo) sudah mulai turun. Jadi kalau kita lihat agak ada asa," kata Joni, Rabu (6/5/2020).

Agar target kurva Covid-19 menurun, Joni mengajak agar masyarakat disiplin physical distancing dan menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

62 Remaja Kota Malang Nekat Balap Liar di Tengah Wabah Corona, Diamankan Polisi: 3 Jalani Rapid Test

Tanggapan MUI tentang Fenomena Dukhan Viral Disebut Tanda Kiamat Jumat 8 Mei 2020, Apa Kebenarannya?

Dalam kesempatan itu, ia memaparkan istilah The Hammer and The Dance dalam pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan pada fase Hammer (palu), pemerintah, TNI dan Polri, serta masyarakat harus gotong royong agar kurva penularan Covid-19 bisa melandai bahkan turun.

"Istilah hammer itu sikap disiplin agar (kurva penularan) cepat turun. Misalnya physical distance dan sosial distance harus digalakkan, termasuk di pasar, lalu jangan sepakbola malam-malam. Karena saya lihat banyak sekali yang sepakbola malam-malam di jalan," lanjut Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya ini.

VIRAL TERPOPULER: Saputri Istri Didi Kempot Lunglai di Pemakaman & Menu Buka Puasa Maia Estianty

Setelah turun, pandemi akan masuk ke tahap The Dance (Menari), Joni menejelaskan pada tahap ini kurva penularan akan bergerak naik turun dan waktunya bisa sampai setengah tahun.

Dalam tahapan ini, semua elemen masyarakat harus bergotong-royong kembali agar angka penularan tidak kembali naik secara signifikan hingga masuk fase dimana penularan benar-benar melandai dan turun.

"Makanya kalau sudah turun pun jangan langsung mengurangi physical distancing, dan kalah keluar pun harus tetap pakai masker karena masih ada tahap the dance," pungkasnya.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved