Pola Kejahatan di Lowokwaru Kota Malang Berubah, Dulu Curanmor Saat Ini Banyak Pembobolan Rumah
Selama masa pandemi Covid-19, pola kejahatan di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang mengalami perubahan.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama masa pandemi Covid-19, pola kejahatan di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang mengalami perubahan.
Apabila dahulu didominasi oleh kejahatan curanmor, namun kini didominasi oleh kejadian pembobolan rumah dan tempat usaha.
"Memasuki bulan April, memang terlihat ada perubahan pola kejahatan. Dulu curanmor namun saat ini pembobolan rumah dan tempat usaha," ujar Panit I Reskrim Polsek Lowokwaru, Ipda Zainul Arifin kepada TribunJatim.com, Jumat (8/5/2020).
• Begal Sasar Remaja di Jalanan Sepi Kota Malang, Pukul Mata: Motor Baru Kredit 2 Bulan Dibawa Lari
• Pasien Positif Covid-19 Kota Malang Tambah 3 Orang, Ketiganya OTG Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
• Tak Puas dengan Kepemimpinan RW soal Bansos, Warga Kiduldalem Kota Malang Geruduk Kantor Kelurahan
Ia menduga berkurangnya aksi curanmor dikarenakan adanya siskamling oleh warga. Selain juga adanya penerapan physical distancing dan mekanisme one gate system di tiap pemukiman warga.
"Jadi akhirnya pelaku kejahatan merubah polanya. Dan memilih membobol rumah atau tempat usaha yang kosong ditinggal pemiliknya," jelasnya.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan tersebut, pihaknya akan menggencarkan pengawasan di beberapa titik rawan di wilayah Kec. Lowokwaru.
"Kami antispasi dengan patroli dari pagi hingga malam hari ke beberapa titik rawan. Kami juga lakukan kring serse ke titik titik rawan tersebut," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan selalu berhati hati.
"Jangan tinggalkan rumah dalam kondisi kosong. Jangan lupa untuk kunci pintu rumah atau tempat usaha. Dan bila perlu pasang kamera cctv, karena dengan adanya kamera cctv, membuat pelaku kejahatan berpikir dua kali melakukan aksinya," tandasnya.