Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

ABK Indonesia dilarung di tengah laut

Orang Tua ABK Kapal China Sebut Pelarungan Tanpa Persetujuan Keluarga & Minta Kasusnya Diusut Tuntas

Hati Juriyah, ayah ABK asal Indonesia yang jenazahnya dilarung di tengah laut menuturkan kisah pilu kehilangan anaknya.

Penulis: Taufiqur Rohman | Editor: Januar
(KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)
Juriah dan Rohani orang tua Ari ABK asal Ogan Komering Ilir yang jenazahnya di larung ke laut oleh kapal tempat ia bekerja menuntut kasus itu diusut tuntas dan hak-hak Ari selama bekerja diserahkan. 

TRIBUNJATIM - Hati Juriyah, ayah ABK asal Indonesia yang jenazahnya dilarung di tengah laut menuturkan kisah pilu kehilangan anaknya.

Warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan itu seloah hancur mendengar kabar duka anaknya telah pergi untuk selama-lamanya meninggalkan dirinya dan keluarga.

Sebab putranya Ari (25) meninggal dunia dan jasadnya dilarung begitu saja tanpa kabar dan persetujuan pihak keluarga.

Sekitar setahun yang lalu, seseorang warga desa mereka yang tinggal di Jawa menawarkan pekerjaan.

Juriah mengungkapkan, orang tersebut mencari pemuda desa yang mau bekerja di kapal luar negeri.

Anaknya, Ari menjadi salah satu orang yang menerima tawaran.

"Saat itu ada enam mau menerima tawaran orang itu, salah satunya Ari dan temannya akrab, Jefri," kata Juriah, seperti dikutip Tribunjatim.com dari laman Kompas.com.

Namun rupanya, selama bekerja di Kapal Long Xing 629 China, Juriah tak bisa menghubungi anaknya.

Ia rindu pada putranya yang sudah berbulan-bulan bekerja di kapal tersebut.

Kerinduan itu berujung kekecewaan karena Ari tidak pernah bisa dihubungi.

"Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," Juriah tertunduk.

Hingga saat-saat terakhir sampai mereka mengetahui putranya meninggal dan dilarung ke laut, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari putranya.

Begitupun Juriah, tak bisa menyampaikan pesan apapun terhadap anaknya.

Setelah putranya 14 bulan bekerja, Juriah malah mendapatkan kabar duka.

Seseorang yang mengaku sebagai bos Ari di Jakarta meneleponnya, Juriah diminta segera ke Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved