Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Teriris Hati Orangtua ABK Jasad Dibuang ke Laut, Tiba-tiba Ada Surat Pilu: Anak Saya Telah Dilarung

Inilah isi hati pilu orang tua ABK yang jasadnya dibuang ke laut, cerita tak ada kabar tiba-tiba dikirimi surat pilu yang isinya soal pelarungan jasad

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Kompas.com
Secarik surat berbahasa China yang mengabarkan anaknya telah meninggal dunia dan dilarung ke laut 

TRIBUNJATIM.COM - Orangtua ABK ato Anak Buah Kapal yang viral karena jasadnya dibuang ke laut di China baru-baru ini mau mengungkapkan isi hatinya.

Kedua orangtua ABK yang jadi korban pembuangan jasad ke laut di China tersebut begitu teriris hatinya.

Mereka bercerita tak pernah mendapat kabar apapun dari sang anak, hingga akhirnya tiba-tiba dikirimi surat pilu.

Kepiluannya begitu terasa manakala kedua pasangan suami istri ini mengingat kondisi anaknya yang dilarung tanpa persetujuan dirinya dan keluarga.

Orangtua ABK yang viral karena jasad dilarung ke laut
Orangtua ABK yang viral karena jasad dilarung ke laut (KOMPAS.com)

Istri Kedua Didi Kempot Yan Vellia Blak-blakan soal Pernikahan, Waktu Nikah hingga Pertemuan Pertama

VIRAL Video Pemuda Ngamuk saat Ditegur Agar Pakai Masker, Polisi Tua Jadi Incaran Makian

Bagaimana kepiluan pasangan suami istri ini?

Mari kita simak cerita selengkapnya:

Juriah tak bisa menutupi kesedihan hatinya saat menerima kabar nasib putranya, Ari (25), yang dilarung ke laut tanpa persetujuan dirinya.

Namun, yang lebih membuat hancur hati Juriah adalah dirinya mengaku tak bisa menghubungi Ari sejak bekerja menjadi anak buah kapal ( ABK) Kapal Long Xing 629 China.

"Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," kata ayah Ari tersebut.

detik-detik pembuangan jenazah ABK Indonesia ke laut dari kapal China
detik-detik pembuangan jenazah ABK Indonesia ke laut dari kapal China (YouTube Jong Hansol)

Juriah, saat ditemui di rumahnya di Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, menceritakan, Ari telah merantau selama 14 bulan.

Selama itu juga, dirinya tak sedikit pun mendengar kabar dari Ari, yang telah menjadi tulang punggung keluarga.

Lalu, suatu saat ada seseorang yang mengaku bos Ari menelepon dan memintanya ke Jakarta.

Dirinya juga diminta untuk memberikan nomer rekening.

Orang Tua ABK Kapal China Sebut Pelarungan Tanpa Persetujuan Keluarga & Minta Kasusnya Diusut Tuntas

"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.

Hatinya pun hancur saat mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.

Juriah berharap kasus yang menimpa anaknya segera diusut tuntas.

Para Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia menceritakan pengalaman mereka selama berada di kapal China.
Para Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia menceritakan pengalaman mereka selama berada di kapal China. (KFEM via BBC)

Secarik surat berbahasa China

Hal serupa juga dialami keluarga ABK Sepri, warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Menurut kakak perempuan Sepri, Rita Andri Pratama, kepada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020), pihak keluarga menerima kabar duka dari pihak perusahaan melalui selembar surat berbahasa China.

Setelah diterjemahkan, surat tersebut menjelaskan, Sepri sudah meninggal dunia dan jenazahnya di larung ke laut.

KRONOLOGI Viralnya Berita Pembuangan Jenazah ABK Indonesia ke Laut dari Kapal China: Menyedihkan

Pihak keluarga sempat mempertanyakan mengapa jenazah Sepri dilarung ke laut bukan dikirim ke Indonesia.

Saat itu, pihak perusahaan berdalih tak bisa menghubungi keluarga karena komunikasi susah.

“Menurut pihak perusahaan, meski sudah diberi perawatan dan diinfus oleh tim media kapal ternyata nyawa Sepri tidak bisa diselamatkan,” kata Rita.

Secarik surat berbahasa China yang mengabarkan anaknya telah meninggal dunia dan dilarung ke laut
Secarik surat berbahasa China yang mengabarkan anaknya telah meninggal dunia dan dilarung ke laut (Kompas.com)

Dapat santunan

Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) Benny Ramdhani, dua dari tiga keluarga ABK yang dilarung dari Kapal ikan China Long Xin 629 telah mendapatkan santunan dari perusahaan penyalur.

Benny menyebut keluarga ABK Sepri mendapatkan uang santunan sebesar Rp 50 juta dari agen penyalurnya di dalam negeri.

Sedangkan ABK Ari belum mendapat santunan karena masih dalam proses pengembangan kasus oleh Kementerian Luar Negeri.

"Perkembangan informasi saat ini tengah dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan perwakilan dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan data dan penanganannya," ucap Benny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).

Tayangan MBC soal perbudakan ABK Indonesia di Kapal China dan foto Susi Pudjiastuti.
Tayangan MBC soal perbudakan ABK Indonesia di Kapal China dan foto Susi Pudjiastuti. (MBC/Screengrab from YouTube dan KOMPAS/HENDRA A SETYAWAn

Artikel di atas telah tayang di Intisari dalam judul Jadi Tulang Punggung Keluarga Bekerja di China, Orangtua: 'Tak Bisa Dikontak Berbulan-bulan, Lalu Ada Kabar Jasad Anak Saya Telah Dilarung'

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved