Kilas Balik
Tangis Sesal Soeharto Sebelum Benny Moerdani Tiada, Dulu Abaikan Sang Jenderal TNI: Seandainya
Inilah penyesalan Soeharto sebelum Benny Moerdani meninggal. Sempat abaikan pesan sang jenderal.
Setelah itu, Soeharto memberikan Benny Moerdani jabatan sebagai menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan V.
Namun, urusan Benny tak jauh-jauh dari kegiatan seremonial sementara kekuatan militer Benny semakin terkikis.
Ada yang mengatakan hubungan Soeharto dan Benny merenggang karena kabar Benny mengincar kursi wakil presiden hingga merencanakan kudeta.
Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen Purnawirawan Haryoto PS mengatakan penyebab hubungan Soeharto dan Benny merenggang bukan karena dua rumor tersebut.
Haryoto mengatakan hubungan dua tokoh itu merenggang karena sikap Benny yang mengkritik Soeharto.
Benny Moerdani mengingatkan Soeharto mengenai bisnis anak-anak keluarga Cendana.
"Bapake nesu banget mergo anake dipermasalahke (Bapak marah sekali karena anak-anaknya dipermasalahkan)," kata Haryoto sesaat setelah Benny wafat.
Mantan dokter tentara dalam Operasi Mandala, Brigadir Jenderal Purnawirawan Ben Mboi sempat diceritakan oleh Benny mengenai kejadian munculnya kritikan tersebut.
Saat itu, Benny Moerdani tengah menemani Soeharto bermain biliar di kediaman Cendana.
Benny memberanikan diri mengutarakan pendapatnya agar Soeharto 'menjauhkan' anak-anaknya dari kekuasaan.
"Ketika saya angkat masalah anak-anaknya itu, Pak Harto berhenti bermain, masuk kamar tidur, dan meninggalkan saya di kamar biliar," ujar Benny saat bercerita kepada Ben.
Sebelum kejadian tersebut, rupanya Benny sempat menolak campur tangan anak Soeharto dalam urusan pengadaan alat utama sistem senjata ABRI.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan asisten Benny yang enggan disebut namanya.
"Pak Benny beberapa kali menolaknya," ucapnya.
Menurut Jusuf Wanandi, rekan Benny dari Centre for Strategic and International Studies, pada 1980-an bisnis anak-anak Soeharto merajalela ke semua sektor.