Taufik Hidayat Sebut Kemenpora Banyak Dihuni Para Koruptor: Asli Sih Gua Kapok

TRIBUNJATIM.COM - Nama legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, kembali menghebohkan publik Tanah Air.

Usai namanya terseret dalam kasus suap mantan menteri pemuda dan olahraga yakni Imam Nahrawi.

Baru-baru ini dirinya kembali membuat pernyataan kontroversial tentang keadaan di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Maestro bulu tangkis Indonesia itu secara mengejutkan menyebut Kemenpora tak ubahnya seperti tempat bersarangnya tikus-tikus, alias koruptor.

Hal itu diungkapkannya saat berbincang dengan Deddy Corbuzier. Taufik Hidayat mengaku menyesal pernah berkecimpung di lingkungan pemerintah.

Apalagi, menurutnya tikus-tikus tersebut mengisi separuh gedung di Kemenpora sehingga siapa pun menterinya tak akan berkutik.

• Maestro Bulu Tangkis Dunia Lin Dan, Ungkapkan Keinginannya Tampil di Olimpiade Tokyo 2020

“Asli sih gua kapok sih,” ujar Taufik dikutip dari Kompas.tv.

Taufik mengungkapkan dirinya masuk ke dunia pemerintahan karena ingin mengikuti jejak sang mertua, Agum Gumelar.

Maksudnya, gua tadinya emang cuman pengin belajar karena ya mertua gue di pemerintahan. Terus kadang ada pikiran mereka, siapa lagi sih selain bokap yang mau nerusin situ,” ujarnya.

“Akhirnya gue, Cuma yang memang tadinya di organisasi olahraga ya di bulu tangkis sendiri, akhirnya masuk pemerintahan,” katanya.

Taufik bahkan meyakini bahwa kementrian tersebut harus diputus lingkaran setannya. Menurutnya banyak oknum yang bermain di sana.

• FA Pastikan Liga Inggris Musim Ini Berlanjut, Kans Liverpool Juarai Premier League Kian terbuka?

“Ternyata, waduh gue bilang nggak sejalan nih. Bahkan kiamat lah. Kalo bisa dibilang kasarnya tuh gue berpikir siapa pun di sana menterinya akan sama saja,” ujar Taufik.

Taufik sendiri sempat terkait dengan kasus korupsi di Kemenpora. Taufik mengaku pernah menjadi kurir penerima uang untuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi saksi sidang dengan tersangka Imam Nahrawi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada tengah pekan lalu.

Imam Nahrawi didakwa menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

• HOREEE.! Liga Inggris Mulai Bergulir Lagi 1 Juni 2020, Masih Sisakan 92 Pertandingan