Virus Corona di Surabaya
Pemkot Surabaya Booking 222 Kamar Hotel Karantina Warga Reaktif Covid-19, Positif Langsung ke RS
Percepat penanganan virus Corona, Pemkot Surabaya booking 222 kamar hotel untuk karantina warganya yang reaktif berdasarkan hasil rapid test.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 222 kamar hotel telah dibooking Pemkot Surabaya untuk warganya yang berstatus positif virus Corona ( Covid-19 ) versi rapid test.
Sambil menunggu hasil tes swab dari rumah sakit, mereka akan dikarantina di hotel.
Kalau hasil tes swab positif, mereka yang sudah menginap di hotel itu akan dirujuk ke RS untuk tindakan lebih jauh.
• Inikah Foto Pernikahan Didi Kempot dan Yan Vellia? Tak Sengaja Terekspos di IG, Lihat Pakaian Mereka
• Foto 7 Jenazah Diktator Dunia yang Dibalsem Agar Awet, Termasuk Mayat Ayah & Kakek Kim Jong-Un
"Sudah dua hotel yang sudah dihuni warga yang reaktif saat rapid test," ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Camelia Habibah, Kamis (14/5/2020).
Pemkot Surabaya belakangan ini melakukan langkah cepat melakukan rapid test hingga kampung-kampung.
Termasuk yang sudah dilakukan di Rungkut Lor. Hasilnya banyak warga reaktif.
• Dishub Jatim Bagi-bagi 500 Paket Sembako Buat Driver Ojol Terdampak Pandemi Virus Corona
• Pasar Hewan di Jember Buka Mulai Besok, Lapak Dagangan Bakal Dikelompokkan dan Diberi Jarak
Sesuai prosedur kesehatan harus, mereka yang positif tersebut harus diisolasi.
Nah untuk memutus mata rantai potensi penyebaran virus Corona, mereka wajib isolasi.
Salah satu yang ditempuh menurut Habibah adalah Pemkot Surabaya menyewakan hotel agar mereka terpisah dari keluarga dan warga. Tujuannya untuk memutus mata rantai.
• Ucapan Indira Kalistha Sepelekan Wabah Virus Corona Tuai Kecaman, Mengaku Pakai Masker Kalau Ditegur
Politisi perempuan di Fraksi PKB itupun penasaran dengan langkah Pemkot memesankan banyak kamar hotel untuk warganya. Habibah pun bersama pegawai BPD Linmas meninjau kondisi salah satu hotel yang sudah dibooking itu.
"Sudah 222 kamar hotel dibooking Pemkot untuk warganya yang reaktif saat rapid test. Ini langkah konkrit, tapi harus dilakukan dengan prosedur yang tepat. Jangan sampai ada klaster baru di hotel," kata Habibah.
Politisi perempuan ini mengamati bahwa hotel tersebut masih membuka layanan check In hotel seperti biasa. Tidak ada Petugas kesehatan khusus yang bertugas di hotel.
Begitu juga protokoler kesehatan karena Covid-19 juga belum terlihat. Pesan antar makanan juga seperti biasa.
Habibah menyebut bahwa tempat isolasi yang paling tepat di Asrama Haji Sukolilo. Dia mendapat informasi bahwa setiap kamar hotel itu dibooking dengan tarif diskon Rp 200.000 per kamar.
"Ada baiknya dipikirkan hemat anggaran juga. Dana bisa dimanfaatkan untuk jaring pengaman sosial yang paling ditunggu warga. Kasihan RW dan RT jadi sasaran warga Terdampak," kata Habibah.