Virus Corona
VIRAL Bule di Magelang Emosi Ogah Dikarantina, Kisah Tak Mau Pisah dari Anak Terkuak, Lihat Nasibnya
Sebuah video bule di Magelang emosi ogah dikarantina demi pencegahan Covid-19 atau virus Corona tengah viral di media sosial.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah video bule di Magelang emosi ogah dikarantina demi pencegahan Covid-19 atau virus Corona tengah viral di media sosial.
Kisah haru yang dialami bule di Magelang itu terkuak.
Lalu, bagaimana nasib si bula asal Kanada itu?
• VIRAL Luarnya Kumuh, Isi Rumah Keluarga Tak Mampu ini Menakjubkan, Daun Kering Saja Tak Kelihatan
Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), bule itu mengamuk saat hendak dikarantina petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Perumahan Depkes, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Laki-laki asing itu terlibat adu mulut menggunakan Bahasa Inggris dengan Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setyawan, Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina dan petugas imigrasi setempat.
Momen itu diunggah warga yang menyaksikan dan viral di media sosial.
• Tragedi Puluhan Napi Pakai Masker Bekas Pasien Corona, Nekat Tertular karena 1 Alasan, Menyedihkan
Dalam video yang diunggah, tampak laki-laki kulit putih itu duduk sembari memangku seorang anak kecil.
Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setyawan menjelaskan, peristiwa itu terjadi Selasa (12/3/2020) di Perumahan Depkes, Kecamatan Magelang Utara.
Saat itu dia menerima laporan petugas yang kesulitan berkomunikasi dengan pria itu saat diminta untuk karantina.
"Saya dilapori anggota Polsek Magelang Utara yang kesulitan berkomunikasi ketika membujuk pria WNA itu untuk dikarantina. WNA ini baru saja datang dari luar kota dan hendak bertemu dengan anak kandungnya di rumah mantan mertuanya," jelas Nugroho saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).
• Malu karena Jadi Aib Keluarga, Gadis Ini Tewas Dibantai, Kepergok Berhubungan Intim dengan Sepupu
Pria asing itu bernama Craig (53), warga negara Kanada.
Craig menolak dikarantina karena ingin bersama sang anak yang lama tidak ditemuinya setelah bercerai dengan mantan istrinya.
Petugas berkali-kali membujuk tapi tidak membuahkan hasil.
"Jadi memang ada sengketa keluarga antara Craig dengan mantan mertua dan istrinya. Masalah private mereka. Tapi fokus kita adalah pada anak yang mau dibawa sama Craig. Jangan sampai anak jadi korban, jadi telantar, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini," ungkap Nugrono.

Suasaa Haru & Menegangkan
Nugroho sampai meminta bantuan Wakil Wali Kota Windarti Agustina untuk membantu membujuk Craig yang masih bersikeras menolak dan justru membuat gaduh.
Tidak lama setelah itu, Windarti tiba ke lokasi kemudian segera berdialog dengan Craig yang masih memangku putranya.
Windarti Agustina memaparkan, saat itu suasana cukup menegangkan sekaligus haru.
Craig marah karena tidak ingin dipisahkan dari anaknya.
Menurut Windarti, Craig sempat akan mengambil paksa anaknya dari mertuanya sehingga terjadi keributan.
• Teka-teki Hubungan 2 Istri Didi Kempot Saputri dan Yan Vellia Terkuak? Janji Bertemu & Cara Menyebut
Craig Bersedia dengan 1 Syarat
Dengan upaya persuasif, Windati memberi pengertian bahwa apa yang dilakukan Craig telah meresahkan dan justru membahayakan anaknya.
Negosiasi berlangsung alot hingga akhirnya Craig bersedia menjalani rapid test dan karantina dengan syarat harus bersama anaknya.
Windarti juga mempersilakan Craig berkomunikasi dengan mantan istri dan putrinya yang berada di Jakarta menggunakan ponselnya.
• Tangis Yan Vellia Istri Didi Kempot Kuak Ulah Orang Jahat, Curhat Rasanya Dibully: Tuhan Maha Tahu
Craig selama ini tinggal di Bogor dan Kanada.
Dia mencari berbagai informasi tentang keberadaan anak-anaknya yang sudah sejak Desember 2019 tidak bertemu.
"Saat itu juga, dia juga mau dikarantina di RSUD Budi Rahayu, tapi syaratnya dia harus bersama sang anak. Kita turuti saja tapi neneknya juga ikut mendampingi. Sambil menunggu hasil rapid test dan status hukum dari kantor Imigrasi," terang Windarti.
UPDATE Virus Corona di Indonesia
Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, mengumumkan bahwa masih ada penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data pemerintah hingga Rabu (13/5/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 15.438 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Jumlah tersebut disebabkan adanya 689 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
al ini diumumkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Rabu sore.
"Kasus konfirmasi positif yang kita dapatkan hari ini bertambah 689 orang, sehingga totalnya 15.438 orang," ujar Yurianto.
• Wanita 40 Tahun di Mojokerto Positif Covid-19, Pasien Merupakan Karyawan Pabrik Rokok di Surabaya
Adapun, jumlah tersebut terdiri dari 15.243 orang yang diketahui positif virus Corona berdasarkan pemeriksaan polymerase chain reaction dan 195 orang berdasarkan pemeriksaan tes cepat molekuler.
Dalam periode yang sama, data pemerintah juga memperlihatkan ada penambahan 224 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Mereka sudah menjalani dua kali pemeriksaan spesimen dan dinyatakan negatif virus Corona.
Dengan demikian, total pasien yang sembuh kini ada 3.287 orang.
• Website PPDB 2020/2021 Kota Malang Ganti ke Alamat ini, Beroperasi 24 Jam, Dikbud: Agar Lebih Cepat
Namun, masih ada kabar duka dengan adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada 21 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan mengidap Covid-19 dalam sehari.
Penambahan itu menyebabkan secara akumulatif ada 1.028 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Inilah data-data yang kami dapatkan. Yang kami yakini penularan di masyarakat masih terjadi," ujar Yurianto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Dikarantina, WN Kanada di Magelang Mengamuk Saat Didatangi Petugas" dan "UPDATE 13 Mei: Ada 15.438 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 689".