Malu karena Jadi Aib Keluarga, Gadis Ini Tewas Dibantai, Kepergok Berhubungan Intim dengan Sepupu
Gadis berusia 16 tahun asal Bantaeng tewas dibantai oleh keluarga kandungnya sendiri setelah ketahuan berhubungan intim dengan sepupunya sendiri.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Berdalih malu karena menjadi aib keluarga, gadis Bantaeng Sulawesi Selatan dibunuh secara tragis.
RO gadis berusia 16 tahun asal Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan tewas dibantai oleh keluarga kandungnya sendiri.
Gadis tersebut dibunuh lantaran ketahuan telah berhubungan intim dengan sepupunya.
Pembunuhan tragis dilakukan oleh DA (50) sang kepala keluarga bersama 11 orang anggota keluarganya. Mereka adalah A istri DA dan enam anak kandungnya serta dua menantunya.
Polisi juga mengamankan dua cucu yang masih belia.
• Babak Baru Kasus Siswi SMP Gresik Dicabuli di Kandang Ayam, Diiming-imingi Uang Rp 1 M untuk Damai
• Dua pelaku Curanmor ini Beraksi Selam 4 tahun di Wilayah Lamongan, Berhenti Ditembak Polisi
Peristiwa Pembunuhan tragis tersebut terungkap saat polisi mengamankan satu keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Sabtu (9/5/2020) malam.
Keluarga tersebut menahan tiga warga kampung yang melintas di depan rumahnya yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25).
Irfandi tidak mengalami luka, Namun Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang. sedangkan Sumang mengalami luka gores di bagian telinga.
Ditangkap paksa

Kasus pembunuhan tragis itu terjadi pada Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 11.00 WITA.
Saat itu RA, salah satu anak DA yang memegang sebilah parang menahan Enal. RA pula yang menahan Sumang dan Irfandi.
Setengah jam kemudian sekitar pukul 11.30 WITA, polisi tiba di lokasi. Keluarga tersebut diminta untuk menyerahkan diri.
Namun negosiasi berjalan alot. Keluarga tersebut menolak dan memilih bertahan di rumah.
Sekitar pukul 16.00 WITA, Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri bersama Dandim turun langsung ke lapangan.
Lagi-lagi negosiasi gagal dilakukan. Kapolres pun memerintahkan anggota menangkap seluruh anggota keluarga tersebut secara paksa.