Virus Corona di Surabaya
Pandemi Tak Kunjung Selesai, Seniman Sampaikan Pesan Lewat Gambar Mural
Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang tak kunjung selesai sangat berdampak pada berbagai sektor, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi,
Penulis: Zainal Arif | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang tak kunjung selesai sangat berdampak pada berbagai sektor, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga sosial.
Lantas hal itu memunculkan banyak kritik dari berbagai kalangan dalam menyikapi pandemi yang kian meluas ini.
Menyikapi pandemi yang kian meluas, khususnya di Indonesia, banyak cara dilakukan kalangan seniman dalam menyampaikan kritik dan pesan moral ke masyarakat.
Salah satunya dari kalangan seniman yang menyampaikan pesan kepada pemerintah dan masyarakat dengan melalui media gambar mural.
Dalam hal ini, para seniman mural di Indonesia kompak melakukan aksi yang sama, menggambar mural di dinding.
Ini sebagai bentuk cara seniman dalam menyampaikan pesan perang melawan pandemi lewat seni.
Founder Serikat Mural dan Inisiator Gerakan Mural, Alfajr Xgo W menjelaskan, kritik melalui media gambar itu mengambil tema Seni Melawan Pandemi.
"Mural ini serentak diikuti oleh street artist dan seniman seniman embongan dari beberapa kota di Indonesia, seperti Surabaya, Kediri, Madura, Sidoarjo, Tangerang, Depok, Jakarta, Solo, Denpasar, hingga Makasar," kata Xgo kepada TribunJatim.com, Minggu, (18/5/2020).
• ASN Pemkot di Sukolilo Surabaya Reaktif Corona Jalani Tes Swab, Risma: Kantornya Sudah Kita Tutup
• Dua Hari Sekali, Home Industri Sabu asal Semarang Bisa Produksi 5 Kilogram Sabu
• Pensiun dari Bulu Tangkis, Lihat Deretan Medali Tontowi Ahmad, Pernah Hattrick Juara di All England
Selain itu, seni gambar di dinding itu diwujudkan dengan berbagai jenis dan teknik karya masing-masing.
Mulai dari graffiti, mural, stencil, sticker bomb yang dikerjakan secara kelompok atau individu.
"Jika pandemi Covid 19 adalah penyakit yang menyebar luas secara global dan bisa mengakibatkan dampak buruk, maka sama jika kami mengartikan bahwa pandemi adalah korupsi, permainan politik, kerusakan lingkungan, korporasi jahat, kekuasaan, peperangan, hingga hilangnya rasa kemanusiaan. Karena itu semua juga berdampak buruk bagi masyarakat dan umat manusia," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Xgo menambahkan seni melawan pandemi ini menjadi gerakan street art untuk melawan pandemi melalui pesan-pesan karya jalanan.
"Gerakan mural serentak ini dilakukan 2 hari lalu tanggal 16 Mei 2020 diinisiasi oleh Serikat Mural Surabaya sebagai bagian dari movement untuk meramaikan kembali ruang publik dengan seni jalanan," jelasnya.
Gerakan mural serentak ini juga bisa diikuti oleh siapapun dan dimanapun di waktu dan tema yang sama.
Xgo menuturkan, dipilihnya gerakan mural serentak pada bulan Mei ini dimaksudkan agar bertepatan dengan Ramadhan.