Virus Corona di Pasuruan
Empat PDP di kabupaten Pasuruan Dinyatakan Sembuh dan Boleh Pulang
Empat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dinyatakan sembuh dan boleh pulang, hari ini.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Empat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dinyatakan sembuh dan boleh pulang, hari ini.
Keempat PDP tersebut diantaranya dari Kecamatan Kejayan, Prigen, Pandaan, dan Purwosari.
Dr Sugiono Adi, salah satu dokter yang merawat pasien di SKB Pandaan mengaku senang, lantaran satu per satu pasien di SKB Pandaan, sembuh dan diperbolehkan pulang.
Selama masa karantina, kata dia, setiap pasien diberikan metode trauma healing akibat stress atau rasa tertekan dengan sendirinya akibat Virus Corona yang mengharuskan mereka diisolasi.
“Disini kita perbanyak Trauma Healing karena rasa tertekan dan belum siap dengan virus ini. Apalagi ada yang tanpa gejala dan harus diisolasi di Rumah Sakit, gak bisa keluar ke mana-mana,” tuturnya kepada TribunJatim.com.
• Sebelum Tertangkap BNNP Jatim Atas Kasus Narkoba, Dedi A Manik Sempat Gelar Turnamen
• Tragedi Rumah Tangga Pria Diperkosa Istri Selama 10 Tahun dan Dicakar: Saya Tak Bisa Berbuat Apa-apa
• Maling Motor di Mulyorejo Surabaya Terekam CCTV, Diduga Pelaku Sudah Lama Mengincar
Selama di SKB Pandaan, para pasien diperbolehkan untuk keluar kamar, meski tetap diawasi. Ia menyebut para pasien ini boleh keluar kamar untuk senam di lapangan atau di balkon.
"Saya ucapkan selamat berkumpul lagi dengan keluarga dan berlebaran, jaga kondisi kesehatan dan tetap patuhi protokol kesehatan,” jelasnya kepada TribunJatim.com.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya mengatakan, keempat PDP ini sebelumnya dinyatakan positif rapid (reactive) dan harus menjalani isolasi di RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Mereka dinyatakan sembuh, ketika dipindahkan dan dikarantina ke SKB Pandaan sejak 13 Mei 2020.
“Semuanya rapid positif, tapi mereka punya riwayat sendiri-sendiri. Ada yang murni sakit, riwayat perjalanan dan tanpa gejala,” kata Anang, Selasa (19/05/2020).
Dijelaskannya, untuk warga Kejayan dan Warga Purwosari merupakan hasil tracing dari petugas surveillance yang menyatakan bahwa pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari daerah pandemi.
Meski tanpa gejala, pasien ini ketika dirapid, hasilnya reactive. "Setelah dirapid hasilnya positif, maka pasien ini langsung diisolasi di RSUD Bangil dan terakhir di SKB Pandaan,” terangnya.
Begitu pula dengan warga Prigen yang juga memiliki riwayat perjalanan mengikuti Tabligh Akbar di Brunei Darussalam dan Malaysia.
Kata Anang, setelah sampai di Kabupaten Pasuruan, pasien ini langsung dirapid, dan ternyata hasilnya reactive, sehingga langsung diisolasi di RSUD Bangil dan terakhir di SKB Pandaan sampai sembuh.
“Mungkin karena di SKB ini tempatnya tidak sama dengan RS, jadi membawa sugesti positif pada pasien. Banyak yang sembuh, utamanya mereka yang tanpa gejala atau kondisi kesehatannya yang terus membaik,” imbuh dia.