Motor dan Dompet Milik Ojol Asal Gresik Ini Raib Kena Gendam Penumpang Offline
Seorang pengemudi ojek online menjadi korban pencurian bermodus gendam di kawasan Jalan Kstaria, Karang Pilang, Surabaya, Selasa (19/5/2020).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang pengemudi ojek online menjadi korban pencurian bermodus gendam di kawasan Jalan Kstaria, Karang Pilang, Surabaya, Selasa (19/5/2020).
Korban bernama Supriyo Rahardi warga Benjeng, Gresik.
Motor korban; Honda Beat warna hitam bernopol W-2975-C, yang sehari-hari digunakan mencari nafkah raib dibawa kabur pelaku.
Pelakunya, satu orang, berjenis kelamin laki-laki. Saat melancarkan aksinya, pelaku sempat menyewa jasa antar kepada korban.
Agar meyakinkan korbannya, pelaku bahkan sempat mengaku sebagai oknum anggota tentara.
Insiden memilukan itu disampaikan oleh keponakan korban, Akhirul Abdi warga Menganti, Gresik.
• Kisah Pria di China Diculik Selama 32 Tahun, Ibunya sampai Bagi 100 Ribu Selebaran ke Seluruh Negeri
• NEWS VIDEO: Satu Lagi Perawat Surabaya Meninggal Dunia Terpapar Corona, Rekan Beri Penghormatan
• Sosok Suhartatik, Perawat RSUD Soewandhie Meninggal Terkonfirmasi Covid-19, Belasan Tahun Mengabdi
Kepada TribunJatim.com, Abdi menceritakan, bahwa insiden itu bermula saat pamannya itu menerima orderan secara offline seorang penumpang berjenis kelamin laki-laki, berpostur tubuh tegap, dan bermodel rambut cepak.
Yakni, sekira pukul 10.00 WIB, di bahu Jalan Raya A Yani, Wonokromo, Surabaya atau depan pagar RSI Wonokromo Surabaya.
"Kalau ciri-ciri pelaku sih memang seperti anggota. Postur gak seberapa tinggi, rambut cepak. Kalau pakaian saya kurang tau," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Rabu (20/5/2020).
Abdi melanjutkan, semula penumpang meminta kepada pamannya itu untuk diantarkan ke sejumlah lokasi.
Pertama, ke suatu kawasan di Jambangan yang berdekatan dengan area pemakaman.
Kemudian, si penumpang berlanjut minta diantar ke toko tailor atau tukang jahit, yang sejurus dengan rute jalan di kawasan Jambangan.
Dan terakhir, ungkap Abdi, si penumpang itu meminta kepada pamannya untuk diantarkan ke suatu komplek perumahan anggota militer di kawasan Jalan Ksatria, Karang Pilang, Surabaya.
Setibanya di depan pintu masuk komplek perumahan, si penumpang meminta berhenti.
Lalu berujar kepada pamannya, untuk meminjam sebentar motor milik pamannya itu guna menjemput istrinya yang mengaku juga sebagai anggota militer perempuan.
"Awalnya pelaku adalah customer offline, lalu minta antar ke makam, terus ke tukang jahit, terus terakhir ke Bumi Maritim, bilangnya jemput istrinya yang juga Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat)," jelasnya.
Abdi menambahkan, pamannya itu seakan terperdaya dengan nuansa hipnotis yang menyelimuti ucapan si penumpang.
"Om saya seperti kena hipnotis, karena sebelum membawa motor om saya, si pelaku sempat minta dompet om saya, dan om saya memberikan dengan biasa," jelasnya.
Setelah motor, kunci dan harta benda lainnya; dompet, diserahkan kepada si penumpang.
Korban yang masih tak sadar terpedaya menunggu di bahu jalan kawasan tersebut, hingga beberapa jam lamanya.
Dan akhirnya tersadar sekira pukul 14.00 WIB, lalu melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolsek Karang Pilang.
Ia menambahkan, jikalau pamannya itu sudah setahun berprofesi sebagai pengendara ojek online. Dan insiden itu baru pertama kali dialaminya.
"Om saya sudah laporan ke Polsek kedurus (Mapolsek Karang Pilang)," pungkasnya.