Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadhan 2020

Hikmah Ramadhan, Gubernur Khofifah Ajak Sambut Kemenangan Bebas dari Covid-19: Tak Mudik Itu Terbaik

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa urai hikmah Ramadhan 1441 H. Sebut tak mudik adalah yang terbaik: sambut kemenangan bebas dari Covid-19.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis (15/5/2020) malam 

Hikmah Ramadhan 1441 H

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak terasa Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah sudah tinggal menghitung hari. 

Ramadhan 2020 memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Adanya pandemi Corona ( Covid-19 ) membuat ada banyak perubahan yang harus dilakukan bersama, demi menjaga diri, dan juga menjaga orang lain.

Per hari Kamis (21/5/2020), jumlah kasus warga Jawa Timur terinveksi Covid-19 sudah mencapai 2.491.

Dory Harsa Fix Keluar? Yan Vellia Istri Didi Kempot Ekspos Formasi Baru Band Lare Jawi, Fans Kecewa

Bentuk Tubuh Istri Kedua Didi Kempot Dikomentari, Balasan Yan Vellia Panen Reaksi, Singkat & Adem

Semua kabupaten kota di Jawa Timur sudah menjadi zona merah.

Tak ada wilayah kabupaten kota di Jawa Timur yang aman dari serangan Covid-19.

Bahkan virus ini telah merenggut 243 orang warga Jawa Timur. Dan dari total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Timur 403 diantaranya dinyatakan sembuh.

Dalam kondisi itulah kita semua warga Jawa Timur menjalani bulan Ramadhan. Enam daerah di Jawa Timur juga telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Harap Tak Ada PSBB Malang Raya Jilid 2, Kapolresta Malang Kota: Lebaran Tidak Perlu Keluar Rumah

Hadapi Lonjakan PHK saat Pandemi Covid-19, BPJAMSOSTEK Siapkan Berbagai Terobosan ini

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus bersabar dengan segala pembatasan yang diberlakukan demi mencegah penyebaran virus yang tingkat menularnya sangat tinggi ini.

Secara ketat, seluruh warga di zona paling merah di Jatim itu diterapkan pembatasan yang tentunya membuat ruang gerak mereka menjadi terbatasi. Begitulah kita semua menjalani Ramadhan tahun ini.

Namun, kembali kita harus mengingat bahwa pandemi virus ini tak lain juga cobaan dari Allah SWT yang harus kita hadapi dengan tawakkal.

Prakiraan Cuaca BMKG Juanda, 13 Daerah di Jatim Diprediksi Diguyur Hujan Lebat Sore-Malam Hari 

Sama halnya ketika kita menahan lapar, dan dahaga saat puasa sehingga kita sangat merindukan waktu berbuka dan juga saat kita bertemu hari kemenangan.

Begitu pula ibaratnya cara kita menyambut hari kemenangan di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Menahan mudik, menahan bersilaturahmi, adalah ikhtiar yang kita harus kita lakukan dalam menyambut kemenangan terbebasnya kita dari pandemi Covid-19.

Saya ingin menukil

دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ

“Menghilangkan kemudharatan itu lebih didahulukan daripada Mengambil sebuah kemaslahatan.”

Yang artinya adalah dalam kondisi ini, menghindari datangnya keburukan itu lebih baik dibandingkan mengejar kebaikan,

Bersilaturahmi, saling bermaaf-maafan tentu adalah sesuatu yang disenangi Allah. Yang merupakan kebaikan, dan mendatangkan pahala dan bahkan memperpanjang usia.

Namun mengejar kebaikan silaturahmi di tengah pandemi ini agaknya harus kita katakan lebih mendatangkan kemudharatan dan risiko penularan penyakit.

Mudik, dari daerah berzona merah, bertemu dengan sanak saudara di kampung lebih mendatangkan risiko tertularnya virus yang seringnya ada pada orang tidak bergejala.

Di Jawa Timur, orang tanpa gejala (OTG) yang kemudian saat dites ternyata naik status menjadi terkonfirmasi positif covid-19 itu mencapai 29 persen.

Faktnya virusn ini tidak bisa berjalan menyebarkan sendir. Melainkan manusia yang terinfeksi yang melakukan mobilitas yang menyebarkan virus dari satu orang ke orang yang lain.

Maka, tidak mudik, adalah yang terbaik. Kita ingatkan, orang yang memiliki usia lebih dari 60 tahun, lebih rentan kematian jika sampai terinfeksi virus SARS-COV-2. Risiko kematiannya 1,9 kali lebih besar dibandingkan orang muda.

Begitu juga yang memiliki penyakit bawaan diabetes, hipertensi, dan juga penyakit jantung.

Maka jika sayang dengan keluarga di kampung halaman, tahanlah mudik. Stay at home adalah yang terbaik.

Namun, bukan berarti berkah hari yang Fitri 1441 H jadi hilang. Kita masih bisa mengejar kebaikan silaturahmi melalui sarana digital dan virtual yang ada. Bisa menggunakan skype, bisa menggunakan zoom, menggunakan video call, dan banyak lagi.

Kemajuan teknologi yang sekarang ada harus kita syukuri. Bahwa ini akan menjadi sarana kita untuk bisa tetap bersilaturahmi, saling bermaaf-maafan dengan keluarga, sahabat dan orang-orang tersayang. Lakukan ini sebagai bentuk tawakkal kita kepada Allah.

Dan yang tak boleh kita lupa adalah janji Allah. Bahwa dibalik kesulitan akan selalu ada kemudahan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Taqobbalallahu waminna waminkum taqobbal ya karim.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved