PPDB Kota Malang Kacau, Dewan Sebut Kesalahan Bukan dari Masyarakat: Disdikbud Kurang Persiapan
Anggota komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani soroti kacaunya sistem PPDB Kota Malang: kesalahan bukan di masyarakat.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kacaunya sistem PPDB Kota Malang cukup membuat resah masyarakat.
Belum lagi, alasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang yang menganggap bahwa website PPDB telah diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Menanggapi carut-marut itu, anggota komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani menganggap Disdikbud kurang persiapan berkaitan dengan PPDB ini.
• Bentuk Tubuh Istri Kedua Didi Kempot Dikomentari, Balasan Yan Vellia Panen Reaksi, Singkat & Adem
• Dory Harsa Fix Keluar? Yan Vellia Istri Didi Kempot Ekspos Formasi Baru Band Lare Jawi, Fans Kecewa
Terutama berkaitan dengan sistem, program dan server yang digunakan dalam penerimaan siswa baru berbasis online tersebut.
"Kami menyayangkan hal ini, seharusnya Disdikbud telah mempersiapkan dan mempertimbangkan apa yang akan terjadi. Karena persiapan ini membutuhkan waktu setahun lamanya," ucapnya saat dihubungi awak TribunJatim.com, Kamis (21/5/2020).
Dia menyampaikan, seharusnya Disdikbud melakukan sosialisasi dari dulu berkaitan dengan sistem penerimaan siswa baru berbasis online.
Agar nantinya masyarakat tidak kebingungan saat akan mendaftarkan putra putrinya untuk masuk ke sekolah.
• Download Lagu MP3 Idul Fitri Sabyan, Gudang Lagu Lebaran Terpopuler untuk Sambut Idulfitri 2020
• Sehari Buang 100 Baju Hazmat, RSUD Pamekasan Pastikan Pembuangan APD Tenaga Medis Covid-19 Aman
Politisi PDIP ini menyampaikan bahwa dirinya telah sering mendapatkan keluhan dari para wali murid.
Karena banyak dari mereka yang masih gagap teknologi (gaptek) atau tidak memiliki gadget dan kurang memahami internet.
Untuk itu, dia menyarankan Disdikbud Kota Malang agar mempertimbangkan juga hal seperti itu.
Agar kejadian PPDB ini tidak terulang lagi, di kemudian hari.
• UPDATE CORONA di Indonesia Kamis 21 Mei 2020, Tambahan 973 Kasus Baru, Total 20.162 Pasien Positif
"Keluhan itu kami dapatkan ketika kami sidak ke SMP 21. Jadi ada wali murid yang membelajari wali murid lainnya. Jadi wali murid ini harus diberikan edukasi dan pengetahuan. Apabila sudah diterapkan mereka sudah siap," ujar perempuan yang akrab disapa Mia tersebut.
Tak hanya itu, dewan juga telah memanggil Disdikbud Kota Malang berkaitan dengan PPDB ini.
Pada pertemuan yang berlangsung, Rabu (20/5) kemarin itu, dewan mendengarkan kronologi kejadian penggelembungan data yang terjadi hingga website PPDB itu retas.
Tapi apapun itu, Mia meminta solusi yang terbaik dari Disdikbud terkait dengan langkah apa yang seharusnya akan dilakukan.
Tidak hanya membahas permasalahan yang sudah terjadi, tetapi solusi kongkrit agar tidak membingungkan masyarakat.
"Sebenarnya kesalahan ini bukan dari masyarakat. Dan saya menilai Disdikbud ini tidak hadir dalam masyarakat. Semoga data base yang telah diamankan sebelum diretas itu benar adanya dan bisa menolong masyarakat," tandasnya.
Penulis: Rifky Edgar
Editor: Heftys Suud