Hubungan Makin Panas, Amerika Harus Waspada Hadapi China, Tersimpan Senjata Pamungkas Tak Main-main
Amerika Serikat dan China yang awalnya terlibat perang dingin, saat ini sudah mulai menguji coba alat-alat perang mereka.
TRIBUNJATIM.COM - Kondisi hubungan antara Amerika Serikat dan China terus memanas semakin hari semakin bertambah parah.
Amerika Serikat dan China yang awalnya terlibat perang dingin, saat ini sudah mulai menguji coba alat-alat perang mereka.
Beberapa senjata bahkan sudah coba dipersiapkan untuk menghadapi adu harga diri antara kedua negara besar tersebut.
Perebutan hegemoni keduanya menciptakan masalah serius bagi dunia seisinya.
Bahkan China sudah membuat berbagai macam senjata untuk melawan AS.
• Amarah Amerika Serikat Dibuat Kesal China Wacana Bom Nuklir Tak Main-main, Ketegangan Dunia Memuncak
• China Akhirnya Akui Simpan Virus Corona di Lab, Tudingan Amerika Terbukti, Ada yang Masih Ditutupi?
Amerika Serikat harus semakin waspada dengan senjata baru yang sengaja disimpan oleh China untuk dijadikan pamungkasnya.
Penelusuran TribunJatim.com yang dikutip dari Sosok.ID, kabar baru menyatakan bahwa China menyimpan dan menyembunyikan sebuah senjata pamungkas.
Soal kekuatan? Tentu saja tidaklah main-main.
Amerika Serikat disebut harus waspada akan kondisi tersebut.

Menurut penelusuran ada sebuah senjata tersembunyi milik China yang ternyata membuat AS merasa khawatir.
Diketahui China saat ini memiliki sekitar 50 pesawat tempur siluman J-20, ini adalah pesawat stealth generasi setelah F-22 dan F-35 milik AS.
Angkatan Udara Tiongkok secara terbuka mengungkapkan pesawat J-20 dalam pertunjukan udara Zhuhai pada 2018 silam.
Analisa saat itu meragukan kemampuan J-20 karena pesawat tempur itu terlalu berat.
Kemampuan khususnya pun juga belum diverifikasi.

Tetapi banyak hal yang menonjol dari pesawat ini, J-20 memiliki keunggulan pada sistem senjatanya.
Tiongkok mengembangkan rudal jarak jauh PL-15 dan rudal jarak pendek PL-10 Tiongkok, yang dikembangkan khusus untuk J-20.
Setiap roket dilengkapi dengan radar elektronik aktif, dengan jangkauan maksimum hingga 300 km.
Parameter yang mengesankan menjadikan PL-15 salah satu rudal udara-ke-udara terkemuka di dunia, selain K-37M Rusia.
Rentang pertempuran efektif PL-15 lebih kecil dari 300 km, tetapi masih jauh dan lebih kuat dari AIM-120 milik AS dengan rentang 180 km.
• Amerika Sebut China Sembunyikan Data Super Penting Soal Corona: Ada Virus Baru yang Berbahaya

Jenderal AS Herbert Carlisle menyatakan keprihatinannya terhadap kemampuan Angkatan Udara AS untuk mendominasi langit, karena ancaman PL-15 milik China.
"Lihatlah apa yang dikembangkan pesaing kita, seperti PL-15 dengan jangkauan meeka," kata Jenderal Carlisle.
"Kita harus menemukan cara untuk menghadapi roket itu," jelasnya.
Amerika saat ini hanya memiliki F-22 dan F-35 yang dilengkapi dengan rudal AIM-120-D, tetapi kemampuan tempur mereka dibawah rudal China.
• Rangkuman Peristiwa Penting Ketegangan Iran-Amerika Serikat, Larangan Terbang hingga Serangan Rudal
Dengan kata lain pilot China mampu meluncurkan rudal terlebih dahulu sementara pilot Amerika tidak memiliki waktu untuk merespon.
Kekhawatiran lain adalah AS tidak memiliki proyek untuk meningkatkan rudal udara-ke-udara jarak jauh.
Kapten James Stoneman mengatakan, "Kami tidak memiliki rencana peningkatan pabrik Raytheon saat ini, tidak bisa memperbaiki rudal udara-ke-udara."
Penulis Mark Episkopos, menyimpulkan bahwa dalam hal rudal darat-ke-udara, Tiongkok memiliki kemampuan setara dengan AS mungkin bisa lebih unggul.
Itu alasannya Washington mempertimbangkan pesawat J-20 milik China, karena AS dan sekutunya menunjukkan tanda mereka tertinggal dalam teknologi senjata.
Artikel di atas diolah ulang dari artikel yang telah tayang di Sosok.grid.id dalam judul China Masih Simpan Senjata Pamungkas, Amerika Harus Waspada