Virus Corona di Surabaya
VIRAL Dokter Kuak Penanganan Covid-19 di Surabaya 'Bobrok', Endingnya Klarifikasi, Terancam Sanksi?
Sebuah cuitan dokter kuak bobroknya penanganan Covid-19 di Surabaya sedang viral di media sosial Twitter.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Menurut M Fikser apa yang disampaikan akun tersebut tidaklah benar.
Misalnya saja dari segi bantuan alat pelindung diri ( APD ), selama ini Pemkot Surabaya telah support APD ke seluruh rumah sakit rujukan di Surabaya untuk digunakan tenaga medis saat bertugas.
Bahkan disebutnya, begitu Pemkot Surabaya menerima bantuan APD, hari itu juga langsung disalurkan kepada rumah sakit oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
• Cuitan soal Bobroknya Penanganan Covid-19 di Surabaya Viral di Media Sosial, Pemkot Bereaksi
Menurut M Fikser, Pemkot Surabaya sebenarnya tidak anti kritik dalam penanganan wabah ini.
Hanya saja, perlu disampaikan dengan baik, misalkan dengan diskusi bersama tidak dengan lewat media sosial.
"Kalau memang beliaunya merasa kurang puas atau punya ide bisa datang kepada kami di gugus tugas, diskusi bersama kami," ujar M Fikser.
• Kasus Melandai Usai PSBB, Khofifah Sebut Malang Raya Bisa Mulai Siapkan ‘New Normal’
M Fikser mengatakan, bisa juga lewat organisasi profesional.
Sebab menurut M Fikser, selama ini Pemkot Surabaya terbuka berdiskusi dengan berbagai pihak seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sebagainya.
"Jadi kita coba luruskan biar tidak salah persepsi," tambah M Fikser.

Pernyataan RS Royal Surabaya, Si Dokter akan Disanksi?
RS Royal Surabaya ikut angkat bicara soal cuitan akun Twitter @cakasana itu.
Sebab, terungkap bahwa pemilik akun tersebut merupakan salah satu tenaga medis di RS Royal Surabaya.
"Iya benar, yang bersangkutan merupakan karyawan RS Royal," kata Jubir Rumah Sakit Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya, saat dikonfirmasi, Rabu (27/5/2020).
• Sambut New Normal, Fraksi PKB Jatim Dukung Gubernur Aktifkan Pesantren dengan Protokol Ketat
Pemilik akun yang diketahui bernama Aditya C Janottama itu merupakan karyawan dengan posisi di bagian IGD, tepatnya sebagai dokter jaga IGD.
Namun, pernyataan di akun Twitter-nya itu merupakan pendapat pribadi, bukanlah secara kelembagaan.