Banjir di Jawa Timur
BREAKING NEWS - 2 Desa di Sidoarjo Kembali Dikepung Banjir, Rumah Warga hingga Sekolah Terendam
Banjir kembali melanda Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Banjir kembali melanda Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Air dengan ketinggian sekira 20-25 centimeter merendam kawasan itu, Jumat (29/5/2020) .
Selain menggenang di jalan desa, air juga merendam sejumlah rumah penduduk.
Termasuk menggenangi ruang kelas SMPN 2 Tanggulangin di Kedungbanteng, serta kelas-kelas di SDN Banjarasri.
• Risma Marah Besar Mobil PCR Dialihkan ke Daerah Lain, Warganya Kena Imbas: Kasihan Pasien Menunggu
Di SMPN 2 terhitung ada 10 kelas dan satu ruang laboratorium yang kebanjiran.
Sementara di SD Banjarasri, ada 9 kelas kebanjiran. Ketinggian air sekira 20 centimeter.
Seperti banjir yang terjadi hingga tiga bulan pada awal tahun 2020, jalan utama di depan KUD Mina Dwi Samudra terlihat paling tinggi airnya.
Jumat pagi, ketinggian genangan di jalan desa itu mencapai sekira 30 centimeter.
• Lahirnya Benih Cinta Istri Pertama Didi Kempot, Kisah Pendekatan Unik ke Saputri: Nyolong Gembok
• Saputri Istri Pertama Didi Kempot Blak-blakan soal Rumah Tangganya dengan Sang Maestro: Tahu Goreng
"Air datang sejak Kamis sore. Setelah hujan deras mengguyur sampai petang," kata Sugeng, warga Kedungbanteng.
Semakin malam genangan semakin tinggi. Sampai hari Jumat, air pun merendam rumah-rumah warga, jalan desa, dan sekolahan.
"Seperti ini kondisinya. Ketinggian air sekira 20 centimeter di dalam rumah saya," ujar Suprapto, warga Banjarasri yang rumahnya kebanjiran.
Selain karena hujan deras, sejumlah warga menyebur banjir terjadi karena sungai sudah tidak mampu menampung air. Ditambah lagi, laut sedang pasang.
• Tunjungan Plaza Surabaya Uji Coba Sistem One Way, Pengunjung Merasa Aneh, Sempat Bingung Salah Jalur
Warga berharap, banjir bisa segera surut. Tidak sampai seperti awal tahun lalu. Banjir bertahan di perkampungan penduduk dua desa itu sampai sekitar tiga bulan.
"Jika tidak ada hujan lagi, sepertinya air akan segera surut. Banjir ini akibat hujan deras kemarin. Apalagi, kondisi sungai sedang penuh dan sedang pasang," kata Camat Tanggulangin Sabino Mariano.
Pemerintah sendiri, menurut dia, sudah berencana membangun jalan di kawasan itu.
• Protokol Covid-19 Bakal Diperketat saat New Normal di Kota Malang, Wali Kota: Lagi Susun Perwalinya