Era New Normal, Petrokimia Gresik Ajarkan Sistem Pemupukan Berimbang, Harapannya ini
PT Petrokimia Gresik (PG), menggelar panen tomat di lahan demonstration plot (demplot), Desa Tenilo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sulawesi
Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - PT Petrokimia Gresik (PG), menggelar panen tomat di lahan demonstration plot (demplot), Desa Tenilo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sulawesi Utara, Jumat (29/5/2020).
Dengan sistem pemupukan berimbang hasilnya bisa meningkat sebanyak 60 persen.
Harapannya, dari sistem pemupukan berimbang tersebut, hasil panennya bisa menopang ketahanan pangan nasional di saat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengatakan, peningkatan hasil panen sayur mayur tersebut dari penerapan pola pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik.
Komposisi ini mampu menghasilkan panen tomat sebanyak 48 ton per hektare. Jauh diatas kebiasaan petani setempat yang rerata hanya menghasilkan 30 ton per hektare," ujar Rahmad, dalam rilis humas PG.
Menurut Rahmad, Petrokimia Gresik sebagai perusahaan solusi agroindustri dan anggota holding Pupuk Indonesia, telah berinovasi untuk meningkatkan hasil panen sayur mayur. Sebab, berdasarkan data organisasi pupuk dunia, sebagian besar lahan pertanian di dunia, termasuk Indonesia kekurangan unsur hara mikro Zink. Padahal Zink merupakan faktor penting yang dapat memaksimalkan pertumbuhan vegetatif serta pembentukan bunga dan buah pada tanaman.
“Karena itu, kami memilih Zink sebagai unsur hara mikro yang ditambahkan dalam NPK Phonska Plus, imbuhnya kepada TribunJatim.com.
• Benarkah Indonesia Siap New Normal? Ahli Bahas Waktu Penerapan, Tak Bisa Dimulai Serentak: Buru-buru
• PLN UIT Jatim Waspadai Gangguan Layang-Layang dan Balon Udara
• Bupati Banyuwangi Anas dan NU Bahas New Normal Tahlilan-Pengajian
Sedangkan untuk pengendalian hama dan jamur, Petrokimia Gresik menggandeng anak perusahaan yaitu PT Petrokimia Kayaku. Jenis hama yang dapat dicegah diantaranya berupa kutu-kutuan, tungau, aphids, ulat penggulung, penghisap daun dan pestisida penghambat pertumbuhan jamur. Sehingga hasil panen tinggi.
Ini upaya nyata Petrokima Gresik sebagai perusahaan solusi agroindustri. Dengan menghadirkan serangkaian produk lengkap untuk mengawal musim tanam serta mewujudkan pertanian yang berkelanjutan, katanya.
Rahmad juga melihat bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19. Sehingga dibutuhkan produk pupuk dan pengendalian hama yang tepat untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Rahmad pun berharap pola pemupukan rekomendasi Petrokimia Gresik ini dapat diduplikasi oleh petani lainnya di Gorontalo. Selain itu, produk-produk Petrokimia Gresik diharapkan dapat menjadi andalan bagi petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan, serta memperkuat kesejahteraan petani.
Dalam panen tersebut tetap memperhatikan protokol pencegahan penularan virus Corona atau Covid-19 dengan menerapkan physical distancing, menggunakan masker, dan selalu mencuci tangan. Sehingga, Petrokimia Gresik dan petani binaan siap menyongsong sistem new normal.
Ini merupakan komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 dan menyambut sistem new normal, sehinga kegiatan di sektor hulu pertanian tetap aman dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga, imbuhnya.
Kegiatan panen ini merupakan kelanjutan dari kegiatan demplot Petrokimia Gresik di 4 titik di Kabupaten Gorontalo sebelumnya, yaitu di Desa Dutulanaa, Tenilo, Tolotio dan Molowahu.
Kabupaten Gorontalo dipilih karena merupakan salah satu sentra pertanian dan hortikultura di Sulawesi. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, luas panen tanaman tomat mencapai 9.229 hektare. (Sugiyono/Tribunjatim.com)